Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (9/10/2016), mengatakan nantinya seluruh moda transportasi non private seperti taksi, bus dan kereta commuter akan diintegrasikan untuk memudahkan penumpang dan pengunjung bandara.
"Untuk non private, pertama taksi, bus, lalu kereta commuter. Sekarang kita sedang kaji, train station (stasiun kereta komuter) dan public transport yang lain pooling di situ. Jadi di dekat train station ada pool taksi, pool Damri, nanti mereka bisa menjangkau pool itu melalui Electronic Territory Management System (ETMS)," ujar Awaluddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang mau kita buat sehingga teknologi itu akan semakin transparan. Kita nanti juga akan buatkan lounge area terbuka untuk tempat menunggu bagi taksi dan Damri," jelasnya.
Setelah berencana menintegrasikan sistem transportasi non aplikasi, lalu bagaimana dengan sistem transportasi berbasis online? Awaluddin mengatakan hal itu juga sudah masuk dalam targetnya ke depan.
"Nantinya semua akan terintegrasi dengan smart system itu, namun nanti dulu ya, saya bereskan dulu yang non-aplikasi," kata dia.
Setelah menjadikan Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta sebagai proyek percontohan untuk smart airport ini, Awaluddin mengatakan nantinya konsep yang serupa juga akan diaplikasikan di bandara-bandara lain.
"Saya butuh waktu untuk menyelesaikan konsepnya. Mudah-mudahan awal tahun depan sudah dapat diaplikasikan di bandara lain," tuturnya.
Sementara dana untuk smart airport sendiri, menurut Awaluddin, akan didapatkan melalui 3 cara. "Pertama dengan build (membangun sendiri). Kedua kami bisa melakukan dengan buy (membeli) sistem yang sudah ada, yang well establish, itu kita beli. Ketiga dengan borrow, menggunakan partnership. Kriterianya, orang sudah punya sistem, best practices, kita nanti bekerjasama dengan pihak lain tersebut," katanya.
(rni/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini