Manuver Golkar Duetkan Jokowi-Sri Mulyani Dikritik, ini Kata Novanto

Manuver Golkar Duetkan Jokowi-Sri Mulyani Dikritik, ini Kata Novanto

Ahmad Ziaul Fitrahudin - detikNews
Senin, 05 Sep 2016 15:49 WIB
Foto: Bagus Prihantoro N/detikcom
Jakarta - Manuver Golkar mewacanakan duet Jokowi-Sri Mulyani menuai kritik. Ketum Golkar Setya Novanto menegaskan wacana tersebut bukanlah keputusan partai.

"Yang jelas kita sudah mendukung, kita mencalonkan dan kita memenangkan Presiden Jokowi di 2019," kata Novanto menjawab pertanyaan soal kritik yang ditujukan ke Golkar karena mengangkat wacana duet Jokowi-Sri Mulyani.

Baca juga: PKB: Golkar Jangan Membebani, Jokowi Harus Fokus Wujudkan Nawacita!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novanto menjawab pertanyaan di DPP Golkar, Jl Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Senin (5/9/2016).

Meski demikian, Novanto menegaskan soal Sri Mulyani baru sebatas wacana, itupun bukan wacana partai, melainkan wacana individu. Golkar tak akan mendorong nama cawapres tertentu ke Jokowi.

"Golkar tidak ada yang menyangkut masalah wakil. Tentu semuanya kita serahkan kepada Presiden dan sampai hari ini, seterusnya," ujarnya.

Baca juga: Nasihat PPP ke Golkar: Lebih Baik Kerja dan Jangan Recoki Jokowi!

Fokus Golkar saat ini, masih kata Novanto, adalah menyukseskan Pemerintahan Jokowi-JK. Golkar akan mengawal agar Jokowi berhasil menunaikan janji-janjinya, sehingga akan kembali dipilih rakyat.

Golkar dikritik parpol-parpol pendukung Jokowi karena memunculkan wacana duet Jokowi-Sri Mulyani di Pilpres 2019. PKB menyebut Golkar membebani, PPP meminta Golkar tak merecoki, PDIP merasa Golkar membubarkan konsentrasi kerja Jokowi.

Wacana duet itu diangkat oleh Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jambi Gusrizal yang mengusulkan agar Golkar mulai melisting Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Jokowi.

Baca juga: PDIP: Kalau Jauh Hari Sudah Bicara Pilpres 2019, Kapan Kerjanya?

(tor/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads