Soal Vaksin Palsu, Pimpinan DPR Taufik Kurniawan Kritik Keras IDI

Soal Vaksin Palsu, Pimpinan DPR Taufik Kurniawan Kritik Keras IDI

Ahmad Toriq - detikNews
Selasa, 19 Jul 2016 16:44 WIB
Taufik Kurniawan (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengkritik keras statemen Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang melontarkan ancaman untuk menolak vaksinasi ulang bagi korban vaksin palsu bila tak ada jaminan keamanan. Taufik mengingatkan tak ada profesi yang kebal hukum.

"Tidak ada profesi apa pun di Indonesia yang kebal hukum. DPR mendukung kerja kawan-kawan Komisi IX, Kemenkes dan kepolisian yang telah mengusut tuntas terhadap adanya vaksin palsu," kata Taufik kepada wartawan, Selasa (19/7/2016).

Baca juga: IDI Tolak Lakukan Imunisasi, Menkes: Masih Banyak Dokter Lain

Taufik kaget dengan sikap defensif IDI. IDI, kata Taufik, harus ingat fungsi utamanya sebagai pelayan rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka harus ingat, masa kuliah di universitas-universitas negeri, mereka disubsidi uang rakyat untuk biaya pendidikan, laboratorium, praktik di RS Negeri, RS daerah," ulas Taufik.

"Sangatlah menyakitkan kalau mentalitas oknum IDI bersikap feodal tidak mau disalahkan," imbuh Waketum PAN ini.

Baca juga: IDI Desak Kemenkes dan BPOM Bertanggung Jawab dan Pulihkan Situasi

Taufik mengatakan profesi lain seperti insinyur, atau penegak hukum sekalipun, bisa dipidana kalau terbukti bersalah. Publik menyalahkan oknum, bukan profesi dokter. Sehingga, kata Taufik, tak seharusnya IDI bersikap terlalu defensif.

"Saya ingatkan harus dikontrol betul statemennya. IDI ini milik rakyat, tidak semua dokter bersikap seperti itu. Saya punya ponakan dokter, mertua dokter, kakak dokter, dan mendukung langkah yang sudah dilakukan. IDI harus ingat sebagai pelayan rakyat. Mental feodal pada saat pendidikan dokter di zaman Belanda jangan dibawa," ujar Taufik.

Baca juga: Kasus Vaksin Palsu, Ketum IDI: Saya Melihat Grand Design untuk Memojokkan Dokter

Soal ancaman IDI menolak vaksinasi ulang, Taufik yakin masih ada dokter yang bersedia. Dia yakin dokter yang baik akan bersedia melakukan vaksin ulang.

"Masih banyak dokter yang beriktikad baik yang secara sadar diri melayani rakyat," pungkasnya. (tor/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads