"Ini merupakan pengingat bagi kita bahwa perlindungan dan restorasi habitat Orangutan Borneo merupakan keharusan," kata Direktur Konservasi WWF Indonesia, Arnold Sitompul, Kamis (14/7/2016).
Menurut Arnold, karena itu harus dipastikan konektivitas antar habitat orangutan sehingga dapat menjamin keberlanjutan setiap populasi yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, di Kalimantan, orangutan kebanyakan hidup di luar kawasan yang dilindungi termasuk di dalamnya wilayah industri kayu yang praktiknya belum berkelanjutan, konsesi tambang dan perkebunan menyebabkan habitat mereka menjadi terfragmentasi.
Kebakaran hutan dalam beberapa tahun terakhir juga berkontribusi terhadap menurunnya tutupan hutan menyebabkan ancaman perburuan semakin besar sejalan dengan bertambahnya konflik orangutan dengan penduduk karena hilangnya habitat mereka.
"Guna terus menjaga stabilitas populasi dan berlanjutnya keberadaan Orangutan Borneo, perlu diperkuat upaya dalam memperluas kawasan yang dilindungi dan menjamin pengelolaan yang lestari bagi habitat mereka," tutur dia.
Orangutan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem hutan. Mereka tidak hanya berlaku sebagai penyebar benih tetapi juga dengan membuat sarang di pepohonan, orangutan membuka celah agar sinar matahari dapat masuk melewati hutan tropis yang lebat. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini