"Ada 50 sekolah di seluruh Indonesia yang menggunakan sistem SKS. Ada 7 sekolah di Jateng pakai SKS. Semua sekolah itu tidak ada masalah kecuali SMA 3 Semarang. Jadi harus diaudit bagaimana cara memasukkan datanya, kok bisa hanya satu sekolah ini yang bermasalah," jawab Mendikbud Anies Baswedan kala ditanya tentang kasus di SMAN 3 Semarang itu.
Mendikbud Anies mengatakan hal itu di Gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (11/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menjelaskan, saat input data di sistem Pangkalan Data Sekolah & Siswa (PDSS) online, setiap sekolah tentunya memasukkan ke dalam sistem yang sama. Tapi ada satu sekolah yang memasukkan ke sistem yang sama itu tapi hasilnya berbeda, maka perlu dicari tahu, diaudit proses pemasukan datanya seperti apa.
"Itu ceknya ke pelaksana SNMPTN, bukan sama saya. Kalau saya cuma cek saja jumlahnya berapa, saya sudah dari kemarin menugaskan memeriksa. Sehingga kita minta untuk diaudit, apakah ada data yang tidak lengkap, apakah memasukkannya keliru, itu semua pertanyaan yang harus dijawab. Jadi kalau terjadi hanya di satu sekolah yang lain tidak, berarti bukan di SKS masalahnya," tutur mantan Rektor Universitas Paramadina ini. (nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini