"Secepatnya Komnas HAM akan menginvestigasi kasus tersebut," ucap komisioner Komnas HAM Manager Nasution kepada wartawan, Minggu (13/3/2016).
Baca juga: Siyono Tewas Usai Ditangkap Densus 88
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapapun yang mencintai kemanusiaan tentu tidak bersetuju dengan tindakan kekerasan, apalagi terorisme yang dilakukan oleh siapapun dengan dalih apapun, karena itu bertentangan dengan HAM yang adil dan beradab. Hanya cara pencegahan dan penidakannya tentu tidak boleh dengan cara yang tidak manusiawi, tidak adil dan tidak beradab," tegasnya.
Baca juga: Tewasnya Siyono Saat Diperiksa Densus 88 Harus Diusut
Menurut Manager, jika benar ada indikasi penganiyaan terhadap Siyono, maka hal itu sudah melampaui batas kewarasan nalar kemanusiaan. DPR RI sebaiknya mempertimbangkan kembali kenaikan anggaran BNPT dan Densus 88.
"Dengan pendanaan seperti sekarang saja, kinerjanya sedemikian mengecewakan, apalagi kalau ditambah? DPR RI patut hati-hati dengan rencana revisi UU Pemberantasan Terorisme. Dengan UU yang ada sekarang saja perlakuannya sudah sedemikian keterlaluan, apalagi kalau kewenangannya diperkuat?" kritik Manager.
"Masyarakat sungguh sudah memahami peristiwa yang sebenarnya. Kepolisian/BNPT/Densus88 harus dievaluasi soal pencegahan dan penindakan terorisme," tegas tokoh muda Muhammadiyah itu.
Sebelumnya, Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto membenarkan Siyono ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Siyono tewas saat Densus 88 sedang dalam pengembangan kasus untuk tersangka T alias W.
"Setelah sekitar 2 jam melakukan pencarian (rumah yang dicari Densus 88), akhirnya anggota membawa tersangka kembali. Namun di perjalanan tersangka melakukan perlawanan terhadap anggota dan menyerang anggota yang mengawal dan akhirnya terjadi perkelahian di dalam mobil," paparnya.
Setelah situasi dapat dikendalikan, Agus menuturkan, Siyono kelelahan dan lemas. Anggota Densus 88 lalu membawnya ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk dilakukan pemeriksaan medis.
"Ternyata nyawa tersangka tidak dapat ditolong dan meninggal dunia di rumah sakit. Selanjutnya jenazah dibawa ke Rs Polri Kramatjati, Jakarta," ucap Agus.
Baca juga: Ini Penjelasan Polri Soal Siyono yang Tewas Usai Ditangkap Densus 88
(miq/fiq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini