Gerhana 1995, Pendek Tapi Mengesankan

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Gerhana 1995, Pendek Tapi Mengesankan

Okta Wiguna - detikNews
Minggu, 28 Feb 2016 13:08 WIB
Ilustrasi: Zaki Alfarabi
Jakarta -

Gerhana matahari total pada 24 Oktober 1995 melintasi Indonesia hanya di Kepulauan Sangihe dan Talaud. Astronom asal Belgia, Patrick Poitevin, merasa terkesan dengan gerhana 1995 itu karena dianggapnya termasuk yang terindah.

Saat di Sangihe, Poitevin memisahkan diri dari peneliti lainnya dan mengamati gerhana di daerah Angges. Ia ingin perhitungannya akurat sehingga tak mau ada gangguan.

Pengamatan ini nyaris gagal karena hujan mengguyur Sangihe sejak subuh. Namun cuaca berangsur membaik menjelang pukul sembilan pagi dan gerhana matahari total dapat diamati secara sempurna pada 13.13 WITA.

Jika diberi nilai dengan skala 1-10, dengan 10 sebagai nilai terbaik, Poitevin memberi skor 4 untuk gerhana 1995 di Indonesia. Nilai yang tidak tinggi itu karena waktu pengamatan gerhana pendek, yakni cuma 1 menit 53 detik.

Menurut dia, gerhana matahari total terbaik di Indonesia adalah yang terjadi pada 11 Juni 1983 yang melintasi Pulau Jawa. Saat itu waktu totalitas gerhana panjang dan cuaca sangat cerah karena musim panas. "Tapi saya mengakui gerhana ini (1995) termasuk yang terindah," kata astronom yang sebelumnya sudah memburu gerhana matahari total di 17 negara.

(Baca juga: Lokasi Gerhana 1995 Tidak Ideal, Turis Jepang Ini Tetap Datang Karena Rindu Indonesia

Selain Poitevin ada ribuan orang yang juga berburu gerhana ke Sangihe dan Talaud. Semua surat kabar ketika itu melaporkan hotel hingga penginapan di Tahuna penuh. Penerbangan yang hanya sehari sekali dari Manado ke Bandar Udara Naha juga habis tiketnya.

Mayoritas turis akhirnya menempuh perjalanan dengan kapal laut yang berangkat dari Pelabuhan Manado dan Bitung. Dari Manado ada Kapal Motor Monalisa, KM Star Agape, KM Pulo Teratai dan KM Ave Maria, sedangkan dari Bitung berangkat KM Tilongkabila milik PT Pelni.

Termasuk dalam rombongan itu adalah peneliti dari Institut Teknologi Bandung dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Mereka memilih halaman rumah dinas Bupati Sangihe-Talaud sebagai lokasi pengamatan fenomena alam yang langka tersebut.

Produser film dokumenter John Nigel dari London juga datang ke Tahuna. Bersama krunya, ia menyewa mobil berkeliling Tahuna.

Ada juga tim pengamata gerhana yang dipimpin Kepala Badan Pengelola Planetarium Jakarta Darsa Sukartadiredja. Tim dari Planetarium Jakarta ini membawa dua teleskop dan mengamati gerhana di tepi Teluk Kahuna. "Saya akan mengambil gambar slide dan video dari peristiwa ini sejak awal sampai penghabisan," kata Darsa ketika itu.

(Baca juga: Lonceng Gereja dan Malam Kudus Sambut Gerhana 1995)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ini gerhana matahari total kembali melintasi Indonesia pada 9 Maret 2016. Daerah yang dilintasi antara lain  Sumatera, sisi selatan Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. 









Tertarik menyaksikan, tapi tidak bisa pergi ke daerah yang dilintasi gerhana matahari total 2016? Bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan tim panitia nasional penelitian gerhana, detikcom akan menyajikan siaran langsung gerhana matahari total di sejumlah kota di Indonesia. 

Acara live streaming tersebut akan dimulai pukul 06.30 WIB sampai dengan proses gerhana selesai. (Baca juga: Live Streaming Penampakan Gerhana Matahari di Belasan Kota di Indonesia

 

(okt/okt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads