"Ipul itu kan suka salat subuh di mesjid. Jadi dia tiap subuh itu memang suka membangunkan orang-orang di rumahnya," ujar Kasman kepada detikcom, Minggu (21/2/2016).
Seluruh penghun menurut Kasman dibangunkan Ipul, termasuk remaja yang menginap. Ipul kemudian menuju ke kamar yang ditempati remaja dengan maksud untuk membangunkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah remaja terbangun, tiga orang lainnya yang ada di dalam rumah menuju ke masjid untuk salat subuh. Ipul pun kemudian menyusul dan berangkat belakangan.
"Nah anak ini tinggal di rumah. Jadi tidak ada kejadian itu, tiba-tiba pulang dari salat subuh, Ipul ditangkap di depan masjid," tutupnya.
Kapolres Jakut, Kombes Daniel Bolly Tifaona sebelumnya menegaskan Saipul mengakui perbuatannya. "Yang bersangkutan sudah mengakui. Nanti dituangkan dalam BAP," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly Tifaona kepada detikcom, Kamis (18/2).
Sedangkan, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak mengatakan, Ipul mengakui perbuatannya saat akan diambil sampel air liurnya untuk diuji DNA. "Tetapi karena yang bersangkutan mengaku, sehingga tidak jadi dilakukan tes DNA. Mungkin takut ketahuan bohong," imbuh Musyafak. (mei/fdn)