Yang Mulia Masuk Angin

Sidang MKD Kasus Novanto

Yang Mulia Masuk Angin

M Iqbal - detikNews
Selasa, 08 Des 2015 12:09 WIB
Yang Mulia Masuk Angin
Foto: b
Jakarta -

Banyak hal janggal dalam sidang MKD memeriksa Ketua DPR Setya Novanto pada Senin (7/12). Tak sedikit anggota dewan yang menyebut Mahkamah Kehormatan DPR mulai masuk angin.

Sederetan kejanggalan dalam sidang MKD DPR kemarin antara lain dikabulkannya permintaan Novanto agar sidang digelar tertutup. Novanto beralasan banyak hal penting menyangkut negara sehingga sidang harus ditutup, namun nyatanya hingga sidang selesai tak ada pembicaraan yang bagi MKD sangat penting dan menyangkut nama baik negara.

Baca juga: Ini Pembelaan Lengkap Setya Novanto di Depan MKD DPR

Yang ada, Novanto menyampaikan 12 lembar nota pembelaannya dalam sidang MKD DPR. Sementara itu banyak pertanyaan anggota MKD DPR dijawab dengan kata 'tidak'. Novanto membela diri menegaskan dirinya tidak mencatut nama presiden dan wapres, dia juga membantah meminta saham Freeport dan menginisiasi pertemuan dengan bos Freeport Maroef Sjamsoeddin.

Tak hanya itu, dengan lantang Novanto meminta MKD DPR menyatakan dirinya tidak bersalah. Dia juga menuding Maroef memberikan kesaksian palsu di bawah sumpah di sidang MKD.

Baca juga: Junimart: Di Sidang Novanto Ada yang Minta Kasus Dihentikan, Kami Tentang!

Tak hanya Novanto yang bermanuver, sejumlah anggota MKD juga ingin menghentikan kasus ini. Tak pelak sejumlah anggota MKD yang ingin kasus ini tuntas pun kecewa berat. Kini tak sedikit anggota DPR bersuara santer MKD masuk angin.

Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo termasuk yang menyebut anggota MKD yang saling memanggil dengan sapaan 'yang mulia' itu mulai masuk angin.

"DPR tersandera oleh kasus papa minta saham, Yang Mulia masuk angin," kata Bambang kepada detikcom, Selasa (8/12/2015).

Baca juga: Novanto yang Minta Sidang MKD Digelar Tertutup

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang tak menjelaskan 'masuk angin' MKD yang dimaksudnya, namun persidangan yang berlangsung kurang dari tiga jam kemarin memang banyak menyoroti soal pimpinan MKD yang memutuskan rapat berlangsung tertutup atas permintaan Novanto.

"DPR tersandera, kredibilitas anjlok!" kecamnya.

MKD yang seolah gamang menghadapi Novanto memang patut disayangkan. Padahal MKD dibentuk dengan misi besar untuk menjaga marwah kehormatan DPR.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads