"Teluk Jakarta ini telah terdegradasi," ujar Sri Turni Hartati, peneliti kelautan perikanan Balitbang KKP, dalam jumpa pers di Pantai Lagoon Ancol, Jakarta Utara, Selasa (1/12/2015).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini baru prediksi secara visual saja. Fenomena saat kondisi kualitas air buruk akan terjadi blooming algae. Mereka (ganggang) berebut oksigen dengan ikan. Karena itu ikan mati," kata Sri.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Junaedi mengatakan, ke depannya pihaknya akan memperbanyak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL akan ditambah 5.
"Karena cuma ada satu di Setiabudi. Jadi air yang mengalir ke laut jadi lebih bersih," ucap pria yang dilantik Ahok untuk memimpin BPLHD pada Jumat (27/11/2015) itu.
BPLHD DKI dan pihak terkait juga telah mengambil 3 sampel air untuk meneliti penyebab kematian ikan di Ancol. Hasilnya akan diketahui seminggu lagi.
Puslabfor dari Polda Metro Jaya Anung mengatakan, pihaknya masih meneliti keberadaan logam berat pada kasus kematian ikan tersebut. Bila ada dugaan pelanggaran, maka pihaknya akan bertindak.
Β
"Kalau memang ada dugaan ke arah limbah berat atau pidana di situ kita tidak akan tinggal diam. Banyak hipotesis yang harus dibuktikan dengan ilmiah," kata Anang.
![]() |
(nwy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini