Cerita Pak Haji Soal Api di Pasar Sabeni Setelah Puluhan Tahun Berdagang

Cerita Pak Haji Soal Api di Pasar Sabeni Setelah Puluhan Tahun Berdagang

Jabar Ramdhani - detikNews
Minggu, 11 Okt 2015 12:24 WIB
Pasar Sabeni (Foto: Yudhistira Amran Saleh/detikcom)
Jakarta - Sebanyak 136 kios di Pasar Inpres Melati di Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta Pusat hangus terbakar.Β  Para pedagang bercerita bagaimana api melahap kios-kios mereka dini hari tadi.

H. Sudiro pemilik kios sembako yang sudah berjualan sejak tahun 1996 ini mengaku kaget saat mendengar kiosnya terbakar. Sudiro langsung berlari saat tahu ada kebakaran di Pasar Sabeni.

H. Sudiro pemilik kios sembako (Foto: Jabbar/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah saya kan dekat pasar hanya 6 meter dipisahkan jalan, jadi pas ada yang teriak kebakaran saya langsung lari lihat kios saya," kata Sudiro saat berbincang dengan detikcom di lokasi, Minggu (11/10/2015).

Sudiro langsung menyelamatkan barang-barang dagangannya, sebelum api merambat ke kiosnya. Meski kiosnya habis terbakar, namun dia sempat menyelamatkan sebagian dagangannya.

"Kios saya kebakaran semua, nggak ada yang kesisa tinggal puing-puingnya. Tapi saya sempat ambil sebagian barang dagangannya dan masih bisa dijual, jadi nggak rugi total," ujarnya.

Sudiro mengaku rugi besar karena kiosnya terbakar. Dia juga belum tahu apakah dia akan pindah kios atau menunggu kiosnya yang terbakar diperbaiki.

"Kerugian saya sekitar Rp 100 juta," ucapnya.

Senada dengan Sudiro, Abdul Gofur yang juga berjualan sembako mengaku kaget tiba-tiba ada api. Saat kebakarang terjadi, Abdul sedang berada di kiosnya.

"Saya masih di kios, apinya sudah besar berasal dari kios kosong yang dikontrakkan. Orang-orang berteriak dan kios sudah susah diselamatkan," katanya.


Abdul bahkan sempat tertimpa puing reruntuhan saat hendak menyelamatkan barang dagangannya. "Cuma sedikit barang yang bisa diselamatkan karena tertiban puing dan atap bangunan. Kerugian kurang lebih Rp 100 juta," ucapnya.

Dia berharap kios yang terbakar bisa dibangun kembali oleh pemerintah. Namun hingga siang ini belum ada informasi yang disampaikan pihak pengelola pasar kepeda Abdul dan para pedagang lainnya.

"Namanya sudah musibah, mungkin nanti ada rezeki lagi. Harapan saya bisa jualan lagi atau mau ditata lagi seperti dulu. Semoga dari pemda ada bantuan lagi,"Β  katanya.

Haji Ace, penjual sembako yang sudah berdagang sejak tahu 1985 itu juga kaget saat mendengar kiosnya terbakar. Dia juga tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya.

H. Ace pemilik kios sembako (Foto: Jabbar/detikcom)


"Ada teman yang datang ke rumah ngasih kabar. Tidak sempat menyelamatkan barang dagangan yang disimpan di gudang
karena jarak gudang dekat dengan api. Gudang berisi gula, terigu, plastik, sabun," katanya.

Dia berharap kios-kios yang terbakar bisa ditata lagi sehingga dia bisa berjualan kembali. Pemerintah daerah diharap bisa bertindak cepat untuk menyelesaiakan masalah ini.

"Ingin dibangun sementara atau permanen, tapi blum ada obrolan sama pihak pengelola pasar," harapnya. (slm/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads