Yayasan Aldiana Membantah Lakukan Praktik Jual Beli Ijazah

Yayasan Aldiana Membantah Lakukan Praktik Jual Beli Ijazah

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 21 Sep 2015 15:25 WIB
Foto: Yulida
Jakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menonaktifkan tiga perguruan tinggi di bawah Yayasan Aldiana Nusantara. Ketiganya adalah Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT).

Menristek Dikti M Nasir menyebut salah satu alasan penonaktifan tiga kampus tersebut karena merekaΒ diduga melakukan jual beli ijazah ke Papua, Maluku dan sejumlah daerah di luar Jakarta.

Pemilik Yayasan Aldiana Ali Mudin Almutala membantah tuduhan Menristek Dikti. Dia meminta tuduhan itu dibuktikan. "
Mana buktinya saya melakukan jual beli ijazah, mana buktinya? Kan lihat sendiri mahasiswanya banyak, gedungnya ada. Jadi apanya yang abal-abal?" kata Ali kepada detikcom di kompleks Yayasan Aldiana Nusantara, Jl Legoso Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (21/9/2015). Β 

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ali banyak alumni yang merasa dilecehkan dengan sebutan kampus abal-abal. "Mereka merasa dilecehkan karena sudah kuliah susah-susah yang akhirnya mereka dicap dari kampus abal-abal," kata dia.

Sejak 2012, kata Ali, STT Telematika, STKIP Suluh Bangsa dan STIT telah mewisuda tiga angkatan. Mahasiswa yang lulus di angkatan 1, 2 dan 3 memakai jalur beasiswa organisasi. Sementara angkatan 4 yang diwisuda pada Sabtu (19/9/2015) yang kemudian digerebek Kemenristek Dikti adalah mahasiswa dari jalur pemerintah daerah (pemda).

Khusus untuk mahasiswa dari jalur pemda, mereka diwajibkan magang selama 12 bulan di daerah asal sebelum wisuda. "Makanya itu muncul isu mahasiswa tidak pernah kuliah tapi kok tiba-tiba wisuda. Padahal kan mereka itu sebenarnya 12 bulan magang di daerah masing-masing setelah sebelumnya menyelesaikan bimbingan skripsi dan sidang dulu baru wisuda,"Β  kata Ali.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menganggap ada kejanggalan dalam proses wisuda angkatan 4 ini. Mereka menduka Yayasan Aldiana melakukan praktik jual beli ijazah untuk mahasiswa-mahasiswa di luar Jawa.

"Mereka ini diduga jual beli ijazah ke Papua, Maluku, Sulawesi, ke sana. Mahasiswa-mahasiswa yang di sana yang diduga tidak pernah mengikuti perkuliahan," kata Menristek Dikti M Nasir saat dihubungi detikcom, Senin (21/9/2015).


(erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads