Β
Maskapai bernama lengkap Trigana Air Service ini mulai beroperasi dengan 2 pesawat Beechcraft SUPER-KING AIR B-200C (SKA B-200C) fixed wing pada awal tahun 1991 dan 2 helikopter NBell-412 SP yang diproduksi IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) di akhir tahun 1991. Awalnya dia melayani klien swasta untuk fotografi udara, PT Mapindo dan kemudian menjadi klien MAXUS Oil, perusahaan migas lepas pantai subkontraktor Pertamina di Pabelokan Pulau Seribu.
Β
Setelah menambah helikopter Bell 412, Trigana meluaskan jasa pesawat untuk angkutan penumpang dan barang. Armada Fokker27-600 pun ditambahkan sebanyak 4 unit, dan melayani klien perusahaan minyak Conoco dan penerbangan domestik. Β
Β
Kini Trigana punya 21 rute penerbangan domestik, termasuk rute perintis dengan armada:
7 unit ATR 42-300, termasuk tipe yang hilang di Oksibil
3 unit ATR 72-202
3 unit Boeing 737-200
Β
Dalam catatan detikcom dan berbagai sumber berikut riwayat kecelakaan pesawat Trigana:
Β
17 November 2006 Β
Β
Pesawat Trigana Air Service (TAS) berpenumpang 9 orang hilang di Puncak Jaya Papua. Pesawat berangkat dari Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya pada pukul 08.00 WIT menuju Distrik Ilaga, Puncak Jaya. Lima belas menit kemudian hilang kontak.
Β
Seharusnya pesawat dijadwalkan tiba di Ilaga pukul 09.20 WIT. Namun hingga pukul 12.00 WIT, pesawat belum diketahui nasibnya. Pesawat dicarter Pemda Puncak Jaya. Sebagian penumpang pejabat Pemda Puncak Jaya. Β
Β
Keesokan harinya pada 18 November 2006, Pesawat Trigana Air ditemukan di Desa Dagu, Ilaga, Papua dalam kondisi hancur terbakar. 9 Penumpang dan 3 awak pesawat meninggal dunia. Halangan evakuasi pesawat saat itu karena cuaca yang gelap dan berkabut.
Β
11 Februari 2010
Β
Pesawat Trigana Air berjenis ATR 42 rute Balikpapan-Samarinda-Berau mengalami insiden.Β Pesawat masuk ke areal persawahan di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimatan Timur. Β
Β
Sebelumnya, baling-baling sebelah kiri pesawat naas itu terlihat tidak berfungsi saat di udara. Lantas Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 terpaksaΒ mendarat darurat di persawahan karena kerusakan mesin. Ketiga roda pesawat naas itu diketahui terlepas dan perut pesawat robek.
Β
Satu orang penumpang wanita mengalami patah kaki akibat insiden itu. Namun,Β 51 penumpang yang diangkut pesawat berjenis ATR 42 itu selamat.
Β
8 April 2012
Β
Pesawat Trigana Air bernomor registrasi PK-YRFΒ ditembak orang tak dikenal saat mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua. Akibatnya, pesawat menabrak bangunan di pinggir bandara. Β
Β
Kabid Humas Polda Papua AKBP Yohanes mengatakan penembakan terjadi sekitar pukul 08.21 WIT, Minggu (8/4/2012). Pesawat komersil ini terbang dari Nabire ke Puncak Jaya.
Β
Berikut identitas korban:
Β
1. Leiron Kogoya Muliambut (35), wartawan Papua Pos mengalami luka tembak di bagian leher kanan yang mengakibatkan meninggal dunia.
2. Beby Astek, kapten pilot (40), terkena serpihan di mata kaki kiri. Β
3 Yanti (30), kena serpihan di lengan kanan. Β
4. Papua Korwa (4), terkena serpihan di jari tangan kiri. Β
5. Willy Resubun (30), Co-pilot terkena serpihan peluru di jari tangan kanan.
Β
11 Januari 2015
Β
Pesawat udara milik PT Trigana Air Service jenis twin otter DHC-6 PK-YRU tergelincir di Bandara Enarotali, Paniai, Papua, saat akan mendarat, Minggu (11/1/2015) pukul 13.30 WIT.
Β
Pesawat crash landingΒ akibat angin kencang, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pesawat tidak membawa penumpang, hanya ada pilot Kapten Robert Runtu dan Kopilot FO Jihad. Pesawat terbang dari Timika hendak menjemput penumpang di Enarotali yang baru saja selesai liburan Natal.
Β
Akibat crash landing, pesawat mengalami kerusakan di bagian depan, roda serta baling-baling patah. Saat insiden tersebut cuaca di Enarotali cerah, hanya karena faktor angin yang bertiup kencang saja. Β
Β
16 Agustus 2015
Β
PesawatΒ Trigana jenis ATR 42-300 rute Bandara Sentani, Jayapura menuju Oksibil, Papua hilang kontak pada hari ini pada pukul 14.55 WIT.
Pesawat bernomor registrasi PK YRN berangkat dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 WIT, dan diperkirakan tiba di Oksibil pukul 15.04 WIT.
Β
Ada 54 orang dalam pesawat itu, yakni 5 kru, 44 penumpang dewasa, 2 anak dan 3 bayi. Pesawat sudah ditemukan di kamp 3 Distrik Okbape, informasi masyarakat menyatakan pesawat menabrak pegunungan di Okbape.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini