Hal itu diungkapkaan Tajudin, salah satu penumpang pesawat Trigana, di Samarinda, Kaltim, Kamis (11/2/2010).
"Waktu itu saya berpikir pendaratan menunggu baling-baling berfungsi lagi. Ternyata tidak," ujar Tajudin.
Menurut Tajudin, pesawat sempat terasa berputar-putar terlebih dahulu. Pramugari juga mengumumkan pesawat akan mendarat di Bandara Sepinggan, Balikpapan.
"Tapi tak lama setelah pengumuman itu, pramugari meminta kita mengencangkan ikat pinggang. Para penumpang, terutama wanita, juga terdengar menjerit-jerit ketakutan. Suasana panik," ujar Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Tarakan.
Setelah pesawat mendarat darurat, para penumpang berebutan keluar dari pesawat. Mereka khawatirย ada ledakan pascapendaratan darurat tersebut. Warga di sekitar areal persawahan berupaya langsung memberikan pertolongan kepada para penumpang.
"Ada seorang ibu patah tulang kaki karena dia berada duduk paling depan. Ada juga seorang pegawai kejaksaan yang tidak bisa berjalan," ungkapnya .
(djo/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini