BPK Akan Laporkan Evaluasi Pemilu 2014, Ada Dana Tak Sesuai UU Rp 300 M

BPK Akan Laporkan Evaluasi Pemilu 2014, Ada Dana Tak Sesuai UU Rp 300 M

Ahmad Toriq - detikNews
Rabu, 03 Jun 2015 15:18 WIB
Taufik Kurniawan
Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan melaporkan hasil audit terhadap pelaksanaan Pemilu 2014 dengan penyelanggara KPU. Hasil audit itu akan disampaikan ke DPR dalam waktu dekat.

"Tinggal tunggu waktunya, tapi dalam waktu dekat di paripurna DPR. BPK telah mengaudit KPU terhadap pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2014. Di situ ada potensi terhadap ketidaksesuaian dengan UU sekitar Rp 300 miliar," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan saat dihubungi, Rabu (3/6/2015).

Taufik mendapat informasi ini dari BPK, saat rapat konsultasi dengan pimpinan DPR, Komisi III, dan Komisi II pada akhir Mei lalu. Namun Taufik belum bisa membeberkan soal detail dana Rp 300 miliar yang disebut tak sesuai dengan Undang-undang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil audit ini tak hanya akan disampaikan ke DPR, tapi juga ke lembaga-lembaga Negara lainnya," ujar Waketum PAN ini.

Selain soal laporan audit Pemilu 2014, seperti diketahui Komisi II DPR meminta BPK kembali mengaudit KPU. Audit BPK terhadap KPU diminta terkait dengan pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 yang akan digelar 9 Desember 2015 nanti.

"Apakah dana pengamanan sudah disiapkan, Bawaslu sudah dianggarkan apa belum. Termasuk juga dicek persiapannya, karena kita tahu di suatu daerah ada yang panwaslunya tersangka semua. Kemudian, termasuk juga di sini soal inefisiensi, anggarannya kan diharapkan lebih hemat, tapi malah lebih boros menjadi Rp 7 triliun," beber Taufik soal permintaan audit dari Komisi II.

BPK diharapkan sudah mengeluarkan rekomendasi terkait hasil audit sepekan sebelum pendaftaran Pilkada Serentak 2015 dibuka pada 26 Juli mendatang. (Ahmad Toriq/Erwin Dariyanto)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads