Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Menurutnya, tanah di Malaysia di Pulau Sebatik lebih hijau dibandingkan dengan tanah di Indonesia.
"Di sini (Pulau Sebatik) rumput di rumah tetangga (Malaysia) sering tampak lebih hijau dari rumput di rumah sendiri (Indonesia)," ucap Khofifah dalam pidato penutupan diklat TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat) di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (2/5/2015).
Khofifah menilai, Indonesia tidak boleh kalah dalam mengelola wilayah Pulau Sebatik daripada Malaysia. Oleh karena itu, dengan diadakannya diklat TKSM diharapkan dapat meningkatkan kinerja positif bagi tenaga kerja untuk pembangunan Pulau Sebatik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjutnya, Khofifah menjelaskan Pulau Sebatik merupakan sebuah pulau yang berbatasan dengan Malaysia yang dapat dimanfaatkan sumberdaya alamnya.
"Sepanjang jalan di Pulau Sebatik banyak tanaman sereh. Sereh ini banyak peminatnya di Tawau. Jahe juga, ada lagi daun pisang. Kalau (TKSM) ini jadi sumber energi positif maka ini (pembangunan Pulau Sebatik) dapat dimaksimalkan," ungkapnya.
Diklat TKSM ini berjalan dengan melibatkan pilar-pilar penting yang ada di Pulau Sebatik. "Jadi ada tokoh masyarakatnya, ada bidannya, ada karang tarunanya, ada PSMnya, adapula pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Ini menjadi penguat dari seluruh sinergi pembangunan sosial di Pulau Sebatik ini," terangnya.
TKSM sendiri termasuk salah satu program nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo tentang membangun Indonesia dari pinggiran, dengan cara memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
(tfn/nik)