Menengok Pengumpul Ikan Dengan Penangkapan Tradisional di Tj Batu

Menengok Pengumpul Ikan Dengan Penangkapan Tradisional di Tj Batu

- detikNews
Jumat, 12 Des 2014 19:12 WIB
Ikan yang didinginkan (Septiana/ detikcom)
Berau - Nelayan yang peduli dengan lingkungan dan tetap menggunakan cara tradisional di kawasan Derawan, Kalimantan Timur, tidaklah banyak. Dari ratusan nelayan yang ada hanya satu saja yang melakukan hal tersebut.

Beruntung detikcom dan media lain bersama The Nature Conservancy (TNC) bisa melihat tempat pengumpulan para nelayan dengan cara tradisional di Dermaga Tanjung Batu, Derawan, Kalimantan Timur. Pengumpulan tersebut. Pengumpulan yang letaknya sekitar 100 meter dari dermaga itu setiap hari bisa menampung 1 ton ikan segar tanpa bahan pengawet.

Menurut cerita pemilik UD Mutiara Jaya nama penampung ikan, Ismail Mustaming, dirinya sudah memulai usaha tersebut sejak tahun 2004 hingga sekarang. Ismail yang berasal dari Bone ini mempunyai alasan kenapa dirinya memilih penangkapan ikan dengan cara tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya karena saya takut hukum. Namun, saya juga ingin menyelamatkan alam, kelanjutan perikanan untuk anak cucu dan yang terpenting konsumsi sehat untuk masyarakat," ujar Ismail saat berbincang di tempat penampungan, Jumat (12/12/2014).

Ismail mengatakan, nelayan yang sudah bergabung dengan dirinya berjumlah 100 orang. Para nelayan tersebut bisa membawa tangkapan ikan bisa mencapai 1 ton.

"Para nelayan sudah terlatih dan tahu mana ikan yang ditangkap dengan baik mana tidak. Karena mereka dibina soal alat tangkap, efek samping dan tujuan menjaga kelestarian bawah laut," jelas Ismail.

Proses dari penangkapan hingga penyimpanan sendiri hanya menggunakan pancing dan disimpan dengan es. Lalu, kepala ikan-ikan tersebut dibungkus plastik agar mata dan insangnya tetap segar.

"Dari laut ditangkap nelayan bawa peti dengan es balok jadi langsung dimasukkan. Setelah dibawa ke penampungan ditutupi plastik kepalanya lalu ditimbun es dengan perbandingan 2:1. Dengan cara ini ikan akan tahan 15 hari," ujarnya.

Ismail mengatakan jenis-jenis ikan tangkapan beragam. Dari Kakap, Kerapu Sunu, tenggiri dan kepiting.

"Kami menjual ke pasar-pasar lokal setiap hari. Dan ada juga ikan kami yang sudah dijual ke negara Singapura, Taiwan dan Malaysia melewati orang kedua," tuturnya.

Hebatnya, Ismail juga membantu para nelayannya dengan mengeluarkan kartu subsidi untuk para nelayannya. Namun, tidak semua nelayan mendapatkan kartu tersebut.

"Tujuan saya untuk membantu para nelayan. Kartu ini dibagikan bagi nelayan yang bekerja keras. Kartu ini dapat berguna untuk membeli keperluan para nelayan di toko yang saya sediakan di rumah," tutup Ismail.

(spt/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads