Dianggap Tak Berani Ambil Risiko, Calon Bos KPK Ini Cerita Masa Lalunya

Dianggap Tak Berani Ambil Risiko, Calon Bos KPK Ini Cerita Masa Lalunya

- detikNews
Kamis, 09 Okt 2014 18:39 WIB
Jakarta -
Jamin Ginting menjadi calon pimpinan KPK yang terakhir diwawancarai panelis hari ini. Pria yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) ini mengaku tak takut dirinya tidak diloloskan DPR nanti bila masuk dalam dua nama yang diajukan KPK.

"Terserah bagi mereka menilai, kalau mereka tidak memiliki integritas, saya tidak masalah tidak dipilih," kata Jamin kepada panelis di Ruang Graha Pengayoman Kemenkumham, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (9/10/2014).

Dirinya kerap lantang menyuarakan tentang politisi rentan melakukan tindak korupsi di berbagai media nasional. Meski demikian dia tak mau ambil pusing dengan kemungkinan dirinya dijegal oleh kaum berkuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ada sesuatu dalam dirinya yang membuat panelis ragu serta khawatir dengan keberanian Jamin untuk mengambil risiko. Terutama bila nanti terpilih menjadi pimpinan KPK, seperti diungkapkan Rhenald Kasali.

"Orang yang bersih bukanlah selalu orang yang benar-benar bersih, tapi orang itu adalah orang yang menghindari risiko. Saya khawatir apakah Anda akan menghindari tantangan dan apakah Anda punya pikiran seperti itu?" ujar Rhenald.

Menanggapi hal itu, Jamin langsung dengan tegas menjelaskan dirinya tidak pernah ciut menghadapi berbagai tantangan. Pasalnya, dijelaskannya sedari lahir pun sudah mendapat banyak tantangan berat.

"Pertama ayah saya meninggal sebelum saya lahir, itu tantangan terbesar saya untuk hidup tanpa ayah. Kemudian, saya hanya membawa dua celana dan tiga baju. Lalu kebetulan, saya diberikan pekerjaan," kisahnya.

Tak berapa lama bekerja sebagai pengacara, Jamin memutuskan untuk keluar. Dia memilih jalan untuk putar haluan menjadi dosen hukum.

Langkahnya ini dinilai Rhenald 'bermain aman' dari persoalan-persoalan berat. Namun seolah menepis dugaan itu, Jamin pun menegaskan integeritasnya tak perlu diragukan lagi. Dirinya pun siap memimpin KPK bila terpilih nanti.

"Kalau itu, saya sudah jelas kepentingan negara lebih diutamakan," tegas Direktur Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi (MAHUPIKI) DKI Jakarta ini.

Usai wawancara terbuka, tak banyak kata yang keluar dari mulutnya saat dikejar wartawan. Dia memilih ambil seribu langkah terburu-buru menuju kendaraannya yang terparkir di halaman Kemenkum HAM.

(aws/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads