Kursi Ketum Ical Digoyang, Ini Pembelaan Wasekjen Golkar

Kursi Ketum Ical Digoyang, Ini Pembelaan Wasekjen Golkar

- detikNews
Rabu, 23 Jul 2014 19:16 WIB
Jakarta - Kader Golkar lintas generasi menggeliat menggoyang kursi Ketum Aburizal Bakrie (Ical). Pembelaan datang dari Wasekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa, yang menganggap gugatan terhadap masa kepemimpinan Ical tak berdasar.

"Statemen Nusron tuh soal masa bakti salah. Mungkin karena nggak pernah ikut rapat dia nggak pernah tahu masa bakti pengurus DPP Partai Golkar," kata Lalu Mara kepada detikcom, Rabu (23/7/2014).

Nusron Wahid, yang dipecat dari Golkar oleh Ical, memang menjadi salah satu yang berteriak lantang mendesak evaluasi besar-besaran di Golkar melalui Munas di tahun 2014 ini. Lalu Mara menegaskan desakan Nusron tak berdasar, karena masa kepengurusan DPP Golkar yang dipimpin Ical baru akan berakhir tahun 2015, sesuai keputusan Munas VIII Golkar pada tahun 2009.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan Munas tahun 2015 diputuskan pada forum Munas, forum pengambil keputusan tertinggi. Demikian halnya dengan AD/ART juga produk Munas, jadi tak ada yang perlu dipertentangkan," ujar Lalu.

"Soal masa bakti 6 tahun, pernah juga terjadi di era Pak Akbar Tanjung berdasarkan keputusan Rapimnas (derajatnya di bawah Munas), dan periode kepengurusan tahun 1971-1977. Jadi hal yang biasa," tambahnya.

Selain itu, Nusron juga menyebut Golkar di era kepemimpinan Ical banyak menemui kegagalan. Pandangan ini juga dimentahkan oleh Lalu yang memaparkan keberhasilan-keberhasilan Ical.

Lalu menjabarkan, perolehan suara Golkar di Pemilu 2014 ini lebih banyak 4,5 juta suara dibandingkan tahun 2009 lalu. Namun memang perolehan kursi Golkar turun. Soal penurunan jumlah kursi ini telah dibahas Ical dengan DPP Golkar pada rapat pleno Jumat (18/7) pekan lalu.

"Rapat pleno harian telah memberi catatan kepada pengurus yang akan datang untuk mencermati penyusunan UU pemilu. Jangan seperti saat ini, meski suara Golkar naik 4 juta lebih tapi saat di konversi jadi kursi menurun," ujarnya.

Prestasi Ical, dia melanjutkan, juga terlihat dalam raihan di pilkada-pilkada. Golkar disebutnya telah melampui target di pilkada.

"Soal jumlah kepala daerah juga melampaui taget hampir 60 persen memenangkan pilkada: gubernur, bupati, dan walikota. Apa yang disampaikan Nusron semata-mata kegalauan dia sebagai caleg yang raihan suara tertinggi tapi diberhentikan," sindirnya.

(trq/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads