Dalam pertemuan tersebut, politisi Golkar Rusdinal Salim membacakan pernyataan yang diberi nama 'Seruan Penyelamatan Partai Golkar'. Isinya antara lain mengenai kegagalan partai Golkar dalam memenuhi target perolehan suara dalam Pileg 2014.
"Perolehan suara Pileg 2014 merupakan perolehan terendah dalam sejarah Partai Golkar sejak era reformasi," kata Rusdinal di Gedung Perintis Kemerdekaan, Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan Ical untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak didasarkan argumentasi yang matang, rasional dan terukur dengan mengenyampingkan Jusuf Kalla sebagai calon Wakil Presiden Joko Widodo yang merupakan kader dan mantan Ketua Umum Partai Golkar," katanya.
Rusdinal juga mengatakan, reputasi Partai Golkar juga semakin terpuruk saat gagal menyukseskan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014 berdasarkan hitung cepat lembaga survei yang kredibel dengan reputasi yang baik.
"Berdasarkan realitas politik internal Partai Golkar saat ini yang semakin terpuruk, maka kami memandang dan menyerukan perlunya dilakukan tindakan penyelamatan Partai Golkar yang diawali dengan menggelar musyawarah nasional ke-9 sesuai AD ART selambat-lambatnya tanggal 4 Oktober 2014," katanya.
Tokoh yang hadir dalam pertemuan ini antara lain, Ginandjar Kartasasmita, Andi Mattalatta, Zainal Bintang, Yorrys Raweyai, Andi Sinulingga, Ulfa Harmanto, dan Farida Syamsi, Laurens Sidurian dan Indra J Piliang.
(jor/trq)