"Ternyata posisinya pas di nol derajat lintang selatan dan 130 derajat 7 menit dan 28 detik bujur timur," kata Roy Suryo di Pulau Kawe, Raja Ampat, Papua Barat, Senin (19/5/2014).
Hal ini diungkapkan Roy setelah membaca hasil pengukuran GPS berwarna hitam yang dibawanya. Roy yang didampingi istrinya Ismarindayani Priyanti, kemudian menuju ke penanda titik nol derajat yang terbuat dari tiang besi setinggi satu meter. Tiang ini terletak di atas bulit karang yang cukup curam.
Ada tangga yang dibuat dari kayu untuk naik ke atas tebing itu. Roy beserta istrinya kemudian menaiki tangga itu menuju ke penanda besi tersebut. Di samping besi itu terdapat bendera Merah Putih. Setelah memegang besi itu dan berfoto Roy kemudian turun.
"Karena lokasi titik garis Khatulistiwanya terletak di tebing, maka pembangunan tugunya digeser sedikit," kata Roy setelah turun dari tebing tersebut.
Posisi Tugu Khatulistiwa itu digeser sekitar 5 meter dari tebing batu tersebut. Roy kemudian menandatagani prasasti yang ada di tugu yang bagian atasnya terdapat besi berbentuk lingkaran yang bentuknya menyerupai bola dunia ini.
Roy menyatakan pembangunan Tugu Khatulistiwa di Raja Ampat untuk lebih memperkenalkan daerah ini.
"Sebelumnya orang hanya tahu titik di Indonesia yang dilalui garis Khatulistiwa hanya ada di Pontianak. Padahal masih ada tempat yang lainnya. Dan di Indonesia yang paling timur terletak di pulau ini," kata Roy yang mengenakan celana jeans biru dan kaos putih ini.
Roy mengatakan pembangunan tugu ini merupakan kerjasama berbagai pihak seperti Pemprov Papua Barat dan TNI AL.
"Saya ucapkan terimakasih bagi semua pihak yang membantu pembangunan tugu ini," katanya.
Pulau Kawe terletak cukup jauh dari kota Waisai yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Raja Ampat. Pulau ini harus ditempuh dengan menggunakan speedboat dengan lama perjalanan sekitar 2 jam.
(nal/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini