"Kami ya bersalah dan berdukacita untuk kerugian seperti ini. Kita turut berduka cita pada korban dan keluaranya. Jangan sampai ada yang meninggal. Tadi saya cek di TV apakah ada yang meninggal di rumah sakit. Saya juga khawatir," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (23/4).
Ahok menyatakan, jatuhnya korban yang tertimpa baliho adalah tanggung jawabnya. "Kalau ngomong tanggung jawab ya yang bersalah ya Pemprov DKI, dalam artian kami. Kita bertanggungjawab agar tidak ada korban yang sia-sia di DKI. Makanya kita harus usahakan agar pohon tumbang pun jangan sampai menimpa orang," ujarnya.
Namun, ketika ditanya apakah ada ganti rugi yang diberikan oleh pemrov, Ahok mengaku masih belum bisa memastikan. βMekanisme ganti ruginya kan enggak ada,β kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sebelumnya, sebuah baliho raksasa yang tumbang di jalan S. Parman, Slipi, pada Selasa (22/4) sore kemarin, memakan korban. Sebanyak tiga orang harus mendapatkan perawatan medis karena terluka parah.
Papan reklame ukuran besar itu berada tepat di depan Wisma BCA. Selain menimpa motor dan mobil, papan baliho itu juga menutup sebagian ruas Jalan S. Parman dan menimbulkan macet parah.
Lebih lanjut, Ahok menegaskan perusahaan periklanan yang memasang papan reklame itu harus diberikan sanksi. "Sempat Pak Gubernur berpikir nggak boleh lagi ada billboard seperti ini dan diganti LED. Tapi diprotes kan. Ya sudah saya sudah perintahkan Penertiban dan Pengawasan Bangunan (P2B) untuk cari sanskinya seperti apa," jelasnya.
(ros/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini