Sekolah Australia di Jakarta Berisiko Kena Serangan Teroris

Sekolah Australia di Jakarta Berisiko Kena Serangan Teroris

- detikNews
Kamis, 30 Sep 2004 11:02 WIB
Jakarta - Serangan bom di depan Kedubes Australia beberapa waktu lalu masih menyisakan ketakutan akan terulangnya kejadian serupa. Ini dirasakan oleh pihak Australian International School (AIS) di Jakarta. Para siswa di Sekolah Internasional Australia itu berisiko terhadap para teroris dan sekolah akan terpaksa ditutup, kecuali pemerintah Canberra meningkatkan pengamanannya.Demikian disampaikan kepala sekolah AIS, Penny Robertson yang telah menulis surat kepada Perdana Menteri (PM) Australia John Howard mengenai hal ini. Dalam suratnya, Howard didesak untuk menyediakan dana lebih besar guna pengamanan sekolah tersebut.Kepada Howard, Robertson mengatakan bahwa sebanyak 550 siswa dan 44 guru Australia di sekolah tersebut berada dalam risiko serangan teroris. Demikian seperti dilansir News.com.au, Kamis (30/9/2004)."Pastinya lebih masuk akal memberikan dana ke sekolah internasional ini untuk memperbarui pengamanan kampus daripada menghabiskan $50 juta ke Rumah Sakit Darwin untuk fasilitas yang lebih baik saat kita datang sebagai korban," tulis Robertson.Sekolah tersebut saat ini masih ditutup sampai setelah berlangsungnya pemilihan umum Australia, dikarenakan khawatir akan menjadi target serangan teror. Menurut kepala sekolah tersebut, para orangtua siswa Australia sangat mengkhawatirkan keamanan pasca pengeboman Kedubes Australia.Dalam suratnya Robertson menegaskan kepada Howard bahwa sekolah tersebut akan ditutup permanen jika pengamanannya tidak ditingkatkan. "Jika kami tidak mempunyai siswa karena fasilitas kami dianggap tidak seaman sekolah-sekolah lain di Indonesia maka kami tidak punya alasan untuk terus beroperasi," tandasnya. (ita/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads