Kunjungan yang dimaksud adalah pada Jumat (16/11/2018) lalu. Di hari itulah Dufi dibunuh oleh Nurhadi, kemudian mayat Dufi dimasukkan ke drum biru.
Baca juga: Sejoli Pencabut Nyawa Dufi |
Nurhadi menuturkan, sebelum berkunjung ke kontrakannya, Dufi menelepon Sari untuk memberi tahu rencana kunjungannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Nurhadi dan Sari menyusun rencana untuk menjebak korban. Nurhadi mengajak istrinya mencelakai Dufi demi menguasai mobil Toyota Innova milik Dufi.
"Terus saat itulah saya bilang (ke istri, red) kita 'gap' aja maksudnya mencelakai dia, ngambil mobil aja rencana mau dijual," kata Nurhadi.
Maka, datanglah Dufi ke rumah kontrakan Nurhadi dan Sari di Kampung Bubulak, Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor. Dufi kemudian dihabisi Nurhadi saat sedang berdua dengan Sari, pukul 14.00 WIB. Dufi dibunuh dengan cara dibacok. Tangan Sari juga ikut terluka akibat bacokan suaminya itu.
Keluarga Dufi tak mengenal Nurhadi dan Sari. Hal ini dinyatakan adik Dufi bernama Muhammad Ali Ramdoni.
"Jadi, kami ditanyakan foto pelaku, apakah kenal atau nggak? Kami bilang nggak kenal, nggak ada yang kenal. Baik kami, keluarga, maupun istri dari almarhum nggak ada yang kenal dengan pelaku tersebut," kata Ramdoni saat dihubungi detikcom, Rabu (21/11) lalu.
Ada urusan apa Dufi, yang tinggal di Telaga Gading, Kelurahan Medang, Pagedangan, Tangerang, Banten, menyambangi kontrakan Nurhadi dan Sari di Kampung Bubulak, Gunung Putri, Bogor? Hingga saat ini, belum ada keterangan dari polisi yang menangani pengungkapan kasus itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan motif sementara pembunuhan ini adalah perampokan. Namun selanjutnya, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan motif pembunuhan Dufi belum disimpulkan.
"Terlampau dini kalau menyebutkan motif. Biar penyidik melengkapi alat bukti lainnya dengan saksi-saksi. Itu (motif) nanti pendalaman saja dari hasil pemeriksaan nanti," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom via telepon, Kamis (22/11). (dnu/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini