Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran diawali oleh aksi saling tantang kedua kelompok pelajar.
"Tantang-tantangan ini kan mengarah ke geng. Benar ini geng. Ini tawuran antargeng yang melibatkan anak sekolah," ujar Stefanus kepada wartawan di Dapur Solo, Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu orang janjian di IG, habis itu, setelah janjian, dikasih tahu ke anggota mereka via WA. Terus mereka ketemuan, terjadilah itu tawuran," lanjutnya.
Stefanus mengatakan korban merupakan bagian dari aksi tawuran itu. Korban adalah pelajar di SMA 15 Muhammadiyah (sebelumnya ditulis SMK Muhammadiyah, Slipi).
"(Korban) bentrok sama SMA Negeri 32 Cidodol, Jakarta Selatan. Lawannya Muhammadiyah Slipi, ini gabungan SMAN 32, ada yang di Madrasah Anajah, ada di Muhammad Husni Thamrin yang di Jaksel. Jadi anak-anak SMA 32 ini tergabung di geng namanya Gusdon (Gusuran Donat), jadi bukan cuma anak 32 saja, tapi ada gabungan dari anak-anak sekolah lainnya," papar Stefanus.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bacok dan meninggal dunia. Polisi telah menangkap 11 pelajar terkait kejadian itu.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini