Situbondo - Hingga kini aparat kepolisian masih menyembunyikan keberadaan Masijo, tersangka pembunuhan KH Ichsan Saleh. Selain bertujuan untuk menyelamatkan jiwa atas kekhawatiran amukan massa, dirahasiakannya Masijo juga terkait perawatan cedera gegar otak berat pascatragedi pembunuhan di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo."Yang penting kita selamatkan dulu nyawa Masijo di tempat yang sengaja kita rahasiakan. Anda tahu rumahnya sudah hancur, jangan sampai Masijo juga hancur tak tertolong," jelas Kapolres Situbondo, AKBP Erry Nursatary, saat dihubungi
detiksurabaya.com, Selasa (5/6/2007). Kapolres juga menuturkan kalau saat ini Masijo masih dalam perawatan sangat intensif di sebuah rumah sakit besar di Jatim. Masijo menderita luka cukup serius hingga mengalami gegar otak berat, akibat amukan massa sesaat setelah menikam KH Ichsan Saleh. Ponpes Salafiyah Syafi'iyah juga membentuk tim khusus. Tim yang diketuai Masykuri Ismail ini akan mendampingi polisi dalam proses penyelidikan. "Ada tim kecil khusus yang kita bentuk dari kalangan internal Ponpes yang akan kita libatkan untuk membantu mengungkap kejadian atau musibah ini. Kerja tim ini nantinya hanya sebatas memberikan masukan-masukan bagi aparat kepolisian," jelas Masykuri Ismail.Selain masukan data berupa kesaksian langsung seputar kejadian tragis menjelang dan saat pembunuhan KH Ichsan, menurut Masykuri, tim khusus nantinya juga memberi masukan terkait latar belakang kejadian.
(mar/mar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini