"Alhamdulillah mulai membaik isolasi di rumahnya di daerah Malang sini. Jadi awalnya di kepalanya agak berat, kemudian flu, agak batuk demam, Alhamdulillah ini dihubungi kontak terus tiap hari tinggal tenggorokannya agak sedikit. Yang lain-lain sudah, tadi kesehatan datang ke rumah karantina mandiri di rumah," jelasnya.
Pihaknya bersyukur gejala COVID-19 yang dialami para pelajar tak terlalu berat. Bahkan tergolong ringan dibandingkan saat sebelum tervaksin COVID-19.
"Alhamdulillah semuanya sudah tervaksin semua mulai vaksin satu dan dua semuanya sudah dua kali. Termasuk anak ini gitu, cuma memang dibanding yang di awal-awal bulan Juli gejalanya tidak seberat yang dulu, kalau melihat dari kontak dengan anaknya melalui wali kelasnya hanya yang dirasakan seperti flu biasa," paparnya.
Kini sesuai aturan dan hasil koordinasi dengan Dinkes Kota Malang, pihak MAN 2 Kota Malang kembali menerapkan pembelajaran daring 100 persen kepada sekitar 1.100 pelajar dan 70-an orang guru, tanpa terkecuali.
"Disepakati untuk mempercepat meminimalisasi penularan COVID-19 per hari ini Selasa pembelajaran dilakukan di rumah. Kalau dari aturan dinkes sampai 10 sampai 14 hari. Kita lihat perkembangannya seperti apa," tandasnya.
Selama sekolah daring, pihak sekolah terus berkoordinasi dengan para orang tua atau wali murid, melalui wali kelas. Tak hanya itu, tim UKS dan Satgas COVID-19 bersama masing-masing petugas puskesmas asal siswa juga berkoordinasi.
"Wali kelas juga sudah ikut memantau juga bahkan anak yang positif dipantau juga," pungkasnya.
(iwd/iwd)