Sutiman mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan di RS Maguan Husada, Wonogiri selama 5 hari.
"Dirawat sejak Hari Kamis (13/1/2022) karena sesak napas," terang Sukisno, kerabat almarhum kepada detikcom, Selasa (18/1/2022).
Informasi yang dihimpun, Sutiman meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB. Jenazah langsung dibawa ke tempat tinggalnya di Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan. Menurut rencana, almarhum akan dikebumikan di makam desa setempat.
"Inggih. Saat ini (jenazah) dalam perjalanan dari rumah sakit menuju rumah duka," imbuh Sukisno yang belakangan kerap terlibat dalam pementasan Tari Kethek Ogleng.
Tari Kethek Ogleng merupakan seni budaya asli Kabupaten Pacitan. Itu sekaligus karya legendaris almarhum Sutiman. Inspirasinya sendiri muncul sekitar tahun 1962 setelah Sutiman muda menyaksikan perilaku kethek (kera) di hutan sekitar rumahnya.
Setelah Tari Kethek Ogleng tercipta, Sutiman berkesempatan tampil pada lomba desa tingkat kabupaten. Mulai saat itu, tarian karya Sutiman makin dikenal. Bahkan tak jarang, kelompok tarinya diundang tampil di sejumlah acara resmi kenegaraan.
Kini keberadaan tari yang menampilkan puluhan penari dengan iringan gamelan rancak itu telah menjadi salah satu ikon Kota 1001 Gua. Bahkan perkembangan cukup pesat hingga merambah sejumlah daerah. Karya emas Sutiman juga telah ditetapkan pemerintah sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh pemerintah.
(sun/sun)