"Kami berharap potensi besar Ikawangi ini, bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk mengembangkan produk-produk Banyuwangi. Karena selama ini, keberadaan Ikawangi, selain untuk memperkuat persaudaraan, juga menjadi ajang pengembangan bisnis," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua KPMBY Andrea Sasmita. Keberadaan para penuntut ilmu di daerah istimewa tersebut, tak ubahnya duta daerah.
"Kami terus mengenalkan Banyuwangi di event-event bonafit di Yogya untuk mengenalkan budaya dan seni Banyuwangi. Dengan cara ini, Banyuwangi akan lebih dikenal lagi," ujar mahasiswa asal Glenmore tersebut.
Selain memaparkan tentang potensi dari organisasi yang berdiri sejak 6 Agustus 1957 itu, Andrea juga berharap terus ada peningkatan sharing program dengan para pelajar dan mahasiswa di kota gudeg itu.
"Di sini, tak kurang dari 600 pelajar dan mahasiswa asal Banyuwangi yang menuntut ilmu. Kami berharap agar ada sharing program yang bisa dikerjasamakan dengan para mahasiswa di sini. Bisa lewat beasiswa Banyuwangi Cerdas atau lainnya," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ipuk menyambut dengan antusias. Kedatangannya adalah bagian dari upaya merangkul semua potensi Banyuwangi, terutama di luar daerah.
"Kami mengajak Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bisa segera dikomunikasikan segala potensinya yang ada di sini untuk disinergikan dengan program dari Pemkab Banyuwangi yang akan dilaksanakan pada tahun ini dan mendatang," terangnya.
Selain itu, ada sejumlah program beasiswa yang bisa diakses secara terbuka oleh para mahasiswa. Di antaranya adalah Banyuwangi Cerdas yang bersifat insidental. Program ini diberikan kepada mahasiswa asal Banyuwangi yang berprestasi, namun tidak mampu.
"Selain itu, ada juga program beasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para mahasiswa yang hendak melaksanakan KKN di Banyuwangi," imbuh Ipuk.
Sementara itu, silaturahmi antara Ipuk dengan Ikawangi Yogyakarta tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY. Ipuk bersama jajaran pemkab datang untuk melakukan studi ke Pemprov DIY yang telah meraih nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) AA sebanyak tiga kali.
(iwd/iwd)