Puluhan mahasiswa ini dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lamongan. Demo berlangsung mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Mereka tidak bertemu dengan Bupati Lamongan karena bupati sedang mendampingi kunjungan Pangdam V Brawijaya di Lamongan. Dalam aksinya, mereka membentangkan karton dan spanduk berisi tuntutan.
"Segera selesaikan master plan tata kelola air dan mitigasi bencana banjir di Lamongan. Perbaiki tata kelola air dan tindak tegas penghambat Daerah Aliran Sungai," kata korlap aksi, Ismail saat orasi, Senin (17/1/2022).
Massa kemudian melanjutkan aksi ke gedung DPRD Lamongan di Jalan Basuki Rahmat. Di gedung wakil rakyat, mahasiswa kembali menyuarakan tuntutan mereka, agar Pemkab segera menyelesaikan master plan tata kelola air dan mitigasi bencana banjir di Lamongan.
"Kami memberi kartu merah terkait penanganan banjir di Lamongan, baik eksekutif maupun legislatif," ujar ketua Ketua PC PMII Lamongan, Sirojul Munir.
Mahasiswa berharap, pemerintah memberi ganti rugi pada masyarakat terdampak banjir, baik materiil maupun formil. Lalu melibatkan mahasiswa dalam pengawasan master plan tata kelola. Mahasiswa juga menyuarakan aspirasi terkait adanya penyerobotan lahan waduk dan rawa yang dijadikan lahan tambak.
"Ganti kerugian masyarakat terdampak banjir baik materil maupun formil, pelibatan mahasiswa dalam hal pengawasan master plan tata kelola air dan mitigasi bencana banjir, serta usut tuntas alih fungsi waduk dan rawa," tambah mahasiswa.
Di DPRD Lamongan, puluhan mahasiswa diterima oleh salah satu anggota dewan, Abdus Somad. Selama aksi tidak ada kericuhan. Demo berlangsung tertib dengan kawalan dari petugas kepolisian Lamongan. Polisi membuat barikade Polwan di garis depan.
Lihat juga video 'Banjir Capai 3 Meter di Banjar':
(sun/sun)