Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan tak satupun warga Kota Malang terpapar virus COVID-19 varian Omicron. Hal ini berbeda dengan catatan Dinas Kesehatan Jawa Timur bahwa ada satu kasus Omicron di Kota Malang.
Kadinkes Kota Malang dr Husnul Muarif menuturkan, awalnya ada sepasang suami istri mendapat tugas pindah kerja dari Trenggalek ke Malang, pada 1 Januari 2022.
Sang istri belakangan adalah L (30), pasien Omicron warga Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
"Karena pindah tugas dari Trenggalek ke Malang. Mereka harus menjalani swab PCR. Tes dilakukan pada 3 Januari 2022. Hasilnya, suami positif COVID-19, sementara istrinya negatif," ujar Husnul berbincang dengan detikcom melalui sambungan telpon, Senin (17/1/2022).
Mendapati dirinya positif COVID-19 hasil tes swab PCR, suami dari L memutuskan isolasi mandiri di rumah orang tuanya Jalan Borobudur, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
"Namun tidak melapor ke RT atau RW bahwa sedang isoman. Identitasnya kemudian terlacak kami dari NAR (new all record) pada 5 Januari 2022, dan tim survellen puskesmas setempat kemudian melacak dan menghubungi yang bersangkutan," beber Husnul.
"Pada saat itu, istri dan anaknya diminta tinggal di rumah orang tuanya di Banjararum, Singosari," sambung Husnul.
5 Hari berikutnya atau pada 10 Januari 2022, lanjut Husnul, istri atau L kembali melakukan cek ulang swab PCR. Saat itu, ditemukan hasilnya positif COVID-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah orang tuanya di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Simak video 'Paparan Menkes Budi soal Kondisi Pasien Terinfeksi Omicron':
"Hari Sabtu kemarin dan hari ini, yang suaminya kami lakukan kembali swab PCR oleh tim epidemologi kita. Saat ini masih menunggu hasilnya," katanya.
Husnul menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan uji sampel WPS (Whole Genome Sequencing) terhadap suami L atau kemudian mengirimkan sampel WPS ke ITD Unair Surabaya.
"Kami tak pernah mengirimkan sampel WPS, jadi tidak ada warga Kota Malang yang terindikasi atau sudah pasti hasil uji sampel WPS terpapar Omicron," tegasnya.
Sementara Wali Kota Malang Sutiaji mengimbau penguatan PPKM Mikro untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron di Kota Malang.
"Untuk jajaran pemkot, kembali saya tekankan dalam rangka pemantauan dan pengendalian COVID-19. Maka jangan terjebak status leveling (PPKM). Fokus dan tetap melakukan pantau dan kendali ditingkat mikro (RT/RW) secara berkelanjutan," kata Sutiaji terpisah.
Munculnya kasus varian Omicron di Kabupaten Malang, kata Sutiaji, patut diwaspadai. Dengan peningkatan tracing, testing dan treatment atau 3 T. Selain mempercepat pemberian vaksin booster seiring dengan pengendalian tingkat mikro.
"Sebagaimana yang sudah terlansir varian omicron sudah masuk kabupaten Malang. Sehingga kewaspadaan perlu di tingkatkan dengan menguatkan 3 T. Dan saya minta Kadinkws vaksinasi booster untuk terus diakselerasi beriringan dengan pengendalian di tingkat mikro," pungkas Sutiaji.
Sebelumnya, satu warga Kabupaten Malang terpapar varian Omicron dan menjalani isolasi di safe house Rusunawa Kepanjen. Hasil pelacakan, ibu muda tersebut terpapar virus dari suaminya warga Kota Malang.