Alasan Pasutri Pengamen Viral Selalu Nyanyi Keroncong: Musiknya Sudah Langka

Alasan Pasutri Pengamen Viral Selalu Nyanyi Keroncong: Musiknya Sudah Langka

Muhammad Aminudin - detikNews
Minggu, 09 Jan 2022 11:15 WIB
pengamen keroncong bersuara merdu
Eno dan Rusmiati saat menyanyi keroncong di salah satu kafe di Malang (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang - Pasutri pengamen keroncong yang viral mempunyai alasan sendiri mengapa tetap memilih keroncong untuk dinyanyikan. Padahal jika dibandingkan dengan genre lain, keroncong jelas kurang banyak penggemarnya.

Ada alasan tersendiri dari pasangan suami-istri Eno Harianto (55) dan Rusmiati (55) memilih lagu-lagu keroncong untuk diyanyikan. Pengamen jalanan ini menganggap musik keroncong sudah langka, dan sudah seharusnya dilestarikan.

"Keroncong (musiknya) sudah langka, dengan kami bernyanyi keroncong agar bisa melestarikan," kata Rusmiati ditemui detikcom saat tampil di sebuah kafe kawasan Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (9/1/2022).

Rusmiati tak menampik musik keroncong kurang begitu digemari saat ini. Namun, dengan terus menyanyikan lagu-lagunya, secara tidak langsung kembali mengingatkan bahwa keroncong itu ada. Sekaligus mengenalkan kepada kalangan anak-anak muda.

"Makanya kita pilih main keroncong, agar orang ingat. Dan mengenalkan kepada yang belum tahu, ini musik apa. Dengan begitu, keroncong akan tetap lestari dan tidak punah," ujar ibu empat anak ini.

Rusmiati mengaku belajar musik keroncong secara otodidak bersama suaminya. Tujuh tahun lalu, mereka meninggalkan kampung halaman di Kediri. Dan kemudian, memilih untuk menetap di kawasan Temas, Kota Batu.

Sehari-hari, keduanya belajar bagaimana memainkan musik keroncong. Eno Harianto berperan memainkan selo, sedangkan Rusmiati memetik ukulele sambil bernyanyi. Suaranya memang merdu dengan usia hampir 60 tahun.

"Kami belajar otodidak, bisa main keroncong ya tujuh tahun ini. Cukup sulit belajar keroncong, harus telaten dan terus semangat untuk belajar," kata Eno mendampingi Rusmiati.

Beberapa hari lalu, Eno bersama Rusmiati terkejut Addie MS menghubungi lewat video call WhatsApp. Mereka akhirnya bisa berkomunikasi secara langsung.

Meskipun baru lewat video call, kesempatan untuk bisa bertemu langsung tengah dinanti-nanti keduanya. "Hari Rabu kemarin video call dengan Mas Addie MS, senang sekali. Karena masih pandemi, jadi Mas Addie gak bisa ke sini (Malang), tapi janjinya nanti akan datang ke Malang," ungkap Rusmiati.

Sebelumnya, Addie MS terkesan oleh pasutri pengamen itu. Addie MS mengomentari video mereka yang diunggah di Twitter.

Dilihat detikcom, video berdurasi 1:45 menit itu menayangkan dua orang pengamen. Mereka tampak bernyanyi di jalan depan rumah warga.

Pengamen pria membetot alat musik selo, sementara yang perempuan memainkan ukulele sambil bernyanyi.

"Hidup ini adalah kesempatan. Hidup ini untuk melayani Tuhan," bunyi potongan lirik yang dinyanyikan.

"Ada yg tahu di mana ibu ini berada?" tulis Addie MS yang merupakan pendiri Twilite Orchestra tersebut di akun Twitter-nya.

Musisi Addie MS terkesan dan memberi pujian atas kemampuan musik ibu-ibu pengamen itu.

"Yang pertama, saya terkesan itu dia intonasinya bagus, jadi kadang orang nyanyi kan kalau awam itu agak-agak fals dikit, kalau pengamen kan biasa nggak masalah. Kalau ibu ini saya lihat nyanyinya paling tidak intonasinya bagus, not yang dia bidik itu nggak ketinggian, nggak kerendahan," kata Addie MS saat dihubungi detikcom, Senin (27/12/2021).

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.