Pasangan suami-istri pengamen keroncong yang viral bersuara merdu senang bertemu dengan musisi Addie MS meski baru lewat panggilan video. Pasutri bernama Pak Eno dan Ibu Im itu tak menyangka videonya ditonton musisi pendiri Twilite Orchestra itu.
"Alhamdulillah, saya senang sekali. Waktu itu diviralkan itu, saya sama Ibu langsung menangis kok, terharu. Sampai semalam itu nggak bisa tidur, saya cuma ngamen, viral, sampai ke seorang komposer," kata Eno saat dihubungi detikcom, Kamis (6/1/2021).
Eno awalnya tidak terlalu menanggapi pesan WhatsApp dari Addie MS. Hingga kemudian ada yang menyampaikan bahwa pengirim pesan itu benar Addie MS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nggak pernah tahu kalau Mas Addie WA, saya tahunya mungkin orang iseng atau gimana, saya akhirnya saya tetap saya balas, lama-lama kok aku kayak nggak enak, khawatir, terus nggak saya bales, eh ada orang yang peduli dengan saya, orang kampung, 'Kok nggak bales kenapa', loh itu betul-betul Mas Addie ya, akhirnya saya WA lagi minta maaf," tuturnya.
Eno mengaku juga sangat ingin bertemu Addie MS, namun kondisi belum memungkinkan. Menurut Eno, video call dari Addie MS juga sudah membuatnya senang.
"Mukjizat bagi saya kalau bisa ketemu. Tapi masih pandemi, tapi sudah di-video call saya sudah senang," ujarnya.
Eno dan istrinya, Im, sebelumnya mengisi pentas musik di berbagai tempat seperti lokasi wisata, kafe, hingga restoran. Namun mereka terimbas pandemi Corona hingga memutuskan mengamen berkeliling.
"Kemarin pandemi akhirnya kita dari pintu ke pintu, gimana supaya istilahnya nggak kelaparan," katanya.
Penghasilan dari mengamen keliling, kata Eno, sekitar Rp 50 ribu. Sesekali Rp 100 ribu.
"Kalau dari pintu ke pintu ya Rp 50 ribu paling banyak, kadang Rp 100 ribu, tapi yang sering Rp 50 ribu, Rp 60 ribu, kalau Rp 100 ribu itu pas kebetulan," tuturnya.
Viralnya video mereka hingga membuat Addie MS terkesan dan mendapat pemberitaan menjadi berkah bagi Eno dan istri. Mereka mendapat kesempatan lagi untuk mentas di dua tempat, kafe dan restoran setiap hari Sabtu dan Minggu.
"Kalau di kafe itu memang dari pihak kafe saya dikasih Rp 200 ribu, Ibu Ri 100 ribu, nanti kita pasang saweran. Kalau ada orang yang request, dia kasih saweran," ujarnya.
Hal senada diungkapnya Ibu Im. Mendapat video call dari Addie MS membuat Ibu Im berbunga-bunga.
"Senang banget, alhamdulillah, orang seperti kita ketemu sama Mas Addie, itu waduh senang banget, kayak berbunga-bunga," kata Im.
Ibu Im mulai bernyanyi sejak umur 20 tahun. Kini usianya 55 tahun.
"Saya mulai umur 20 dulu kan dangdut, kelamaan, saya umur akhirnya terjun keroncong," tuturnya.
Cerita Addie MS
Musisi Addie MS akhirnya bertemu dengan pasangan suami-istri pengamen keroncong yang viral bersuara merdu. Pendiri Twilite Orchestra itu mengungkap pertemuan itu terasa haru meski baru lewat panggilan video atau video call.
"Sebenarnya pengin ketemu kan, tapi begitu dengar dia di Malang, bingung juga. Sebenarnya bisa saja pakai mobil, tapi kan butuh waktu, sempat terhenti sampai akhirnya dapat nomor teleponnya," kata Addie MS saat dihubungi detikcom, Kamis (6/1/2022).
Addie mengatakan kontak pengamen itu didapat dari netizen. Addie lalu mencoba mengirim pesan lewat WhatsApp. Awalnya terjadi percakapan biasa.
"Begitu aku mau bantuin, mau nanya, mau kirim sesuatu gitu, begitu nanya rekening, dia takut, curiga, iya (takut penipuan), jadi diam, nggak dibalas," ujarnya.
Akhirnya lewat stafnya, Addie meminta netizen yang mengenal pasutri pengamen itu untuk meyakinkan bahwa yang menghubungi mereka benar-benar Addie MS.
"Begitu disampaikan, dia langsung 'Wah maaf, Pak, saya bener... saya takut, banyak penipu', oh iya nggak papa saya bilang, boleh nggak aku video call, pengin tahu. Soalnya mau ketemu sulit sekarang, sebaiknya menghindari ke luar kota sesuai arahan pemerintah," ujar Addie menceritakan percakapannya.
Addie mengungkap momen video call itu mengharukan. "Ya mengharukan sih. Sebaiknya dia yang cerita. Soalnya, mengharukan begitu," tuturnya.
Addie menuturkan banyak orang seperti pasutri pengamen itu yang butuh bantuan dan berjuang di jalanan. Aksi ini juga bukan kali pertama yang dilakukan Addie MS.
"Aku kadang-kadang random aja, kalau aku 'klik', ya aku kejar. Di antara kesibukan tiba-tiba nemu sesuatu, kalau aku 'klik', aku cari langsung. Dulu pernah anak-anak di NTT pakai instrumen yang mereka bikin sendiri, akhirnya ketemu, tersambung, video call, seru sih, mereka nggak ada listrik, ngobrol akhirnya dipanggilin sekampung, itu mengharukan banget, bagi aku memberikan kebahagiaan dengan cara yang sederhana. Kadang-kadang pengamen dangdut anak di Bogor pakai gerobak, cari, dapat," kisahnya.
Sama seperti pengamen keroncong yang di Malang, Addie berharap dapat bertemu jika kondisi memungkinkan. Lewat video call, Addie dan pasutri pengamen itu lebih banyak berbincang soal kehidupan.
"Memang kan sekarang masa sulit ya, mereka itu tadinya nyanyi di kafe, terus begitu pandemi banyak yang nggak aktif, kosong, nggak buka, gimana mau meng-hire mereka kan," kata Addie MS menuturkan cerita pasutri pengamen itu.
Pasutri pengamen itu terimbas pandemi. Akhirnya mereka mencari rezeki di jalanan lewat mengamen.
"Tapi nggak tahu bener atau nggak ya, cerita, jadi begitu aku nanyain mereka, nyari alamat mereka di Twitter, rupanya heboh di lingkungan dia, apalagi begitu detikcom bikin tulisan gitu, itu dia terima kasih banget katanya, karena dia jadi dapat kerjaan lagi sekarang gara-gara itu. Jadi dia di-hire lagi sama yang pernah biasanya hire dia. Jadi detikcom jasanya hebat gitu," ujarnya.
#detiktif adalah program jurnalisme kolaboratif yang melibatkan peran serta pembaca detikcom atau detikers. Pembaca bisa terlibat aktif memberikan informasi suatu isu yang sedang diberitakan #detiktif. Misalnya soal pengamen bersuara merdu ini, Anda yang punya informasi soal isu yang diberitakan bisa berbagi informasi ke redaksi@detikcom dengan subjek "[detiktif] isu yang diberitakan". Sertakan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk keperluan verifikasi.
Simak juga 'Ibu-ibu Pengamen Keroncong Viral yang Dicari Addie MS Ketemu!':