.webp)
Namun, jalanan yang rusak akibat sering digenangi banjir ini dipastikan akan diperbaiki Maret 2022. Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan, Sujarwo mengatakan, jalan ini akan ditambah ketinggiannya sekitar 50 centimeter.
"Sebelum dibangun, jalan akan terlebih dahulu dipadatkan dan ditinggikan 40 sampai 50 centimeter. Teknik pembangunannya, jalan akan dicor beton dengan panjang sekitar 1,5 kilometer," kata Sujarwo kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).
Sujarwo menambahkan jalan di Pucangro ini cukup urgent untuk segera dibangun. Karena menjadi lintasan pengguna jalan yang cukup padat.
Tak hanya itu, Sujarwo mengimbau masyarakat untuk sementara melintasi jalur alternatif melalui Jalur Sumlaran-Karanggeneng-Paciran atau sebaliknya ke jalan Pantura Daendels.
"Sembari menunggu air banjir surut dan menunggu waktu pengerjaan, untuk sementara akan dilakukan pemeliharaan dengan dilakukan pengurukan menggunakan batu gunung dan limbah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dicampur semen," ujarnya.
Selain jalan yang ada di Desa Pucangro ini, lanjut Sujarwo, tahun 2022 ini pihaknya akan melakukan peningkatan pada 45 ruas jalan, dengan anggaran Rp 150 miliar. Jalan yang akan dibangun di sepanjang Jalan raya Sukodadi - Sumberwudi, Turi - Kiringan, Kiringan - Dibee, Soko - Dagan, Sukorame - Sembung, Sukorame - Slaji, Mojorejo -Jegrek, Kalen - Jatipayak, Sukodadi - Plembon (Unisda), Laren - Keduyung, Jatipayak -Mojorejo, Gembong - Dempel, Nguwok - Tlanak, Plaosan - Gendong Kulon.
"Banyak jalan lain yang akan dikerjakan pada tahun ini. Tentunya jalan yang masuk ke dalam jalan Kabupaten," ungkap Sujarwo.
Dia menambahkan pada prinsipnya, Pemkab Lamongan akan memperhatikan perbaikan jalan dengan skala prioritas. Skala prioritas tersebut diantaranya terkait dengan tingkat kerusakan serta pertimbangan teknik lainnya.
Pihaknya, tambah Sujarwo, juga sudah memegang plan pembangunan jalan dan semua menunggu waktu, termasuk anggaran yang dibutuhkan.
"Karena pengerjaan masih bulan Maret, maka akan dimulai pemeliharaan sementara, agar arus lalu lintas tetap bisa berjalan," ungkap mantan Asisten Administrasi Pemkab Lamongan ini.
Seperti diketahui, jalan Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah ini pernah memicu para pemuda desa beraksi dengan menggiring bebek ke jalan yang kebanjiran, pada Sabtu lalu (1/1/2022). Aksi 'angon bebek' para pemuda yang terbilang unik ini sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap lambannya pemerintah dalam mengatasi banjir. (iwd/iwd)
