Pembelajaran Tatap Muka di Banyuwangi Masih Digelar Secara Terbatas

Pembelajaran Tatap Muka di Banyuwangi Masih Digelar Secara Terbatas

Ardian Fanani - detikNews
Kamis, 06 Jan 2022 21:35 WIB
pembelajaran tatap muka di banyuwangi
Pembelajaran tatap muka di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Dinas Pendidikan Banyuwangi tetap menjalankan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di seluruh sekolah di Banyuwangi, meski varian Omicron sudah terdeteksi masuk ke wilayah Jawa Timur. Dinas Pendidikan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam kegiatan PTMT itu.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan, berdasarkan regulasi dari SKB 4 menteri bahwa Banyuwangi masuk dalam kategori A. Berdasarkan SKB 4 menteri tersebut, maka daerah yang bersangkutan sudah wajib melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen namun terbatas.

"Dimana, angka vaksinasi dosis 1 dan 2 sudah lebih dari 80 persen, serta lansia sudah diatas 50 persen. Untuk itulah, terhitung mulai Senin (3/1/2022), Banyuwangi sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai tingkat PAUD, TK hingga SMP, SMA dan SMK," ujar Suratno kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).

PTMT di sekolah yang dimaksud adalah tidak semua kegiatan dilaksanakan di sekolah. Misalnya, kantin tidak diperbolehkan buka serta ekstra kurikuler juga belum di perkenankan. Bagi para pelajar juga wajib menerapkan 3 M, mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.

"Namun saya yakin, jika ada perkembangan lebih lanjut omicron di Jawa Timur dan dinilai membahayakan, dipastikan ada regulasi baru dari Gubernur maupun ibu bupati terkait proses pembelajaran tatap muka terbatas," jelas Suratno.

Pihaknya pun saat ini gencar melakukan monitoring ke sekolah. Ini dilakukan agar SOP protokol kesehatan terus dilaksanakan.

"Saat ini yang kami lakukan adalah melakukan monitoring ke sekolah-sekolah. Guna memastikan SOP ketika kehadiran anak-anak di sekolah, ketika proses pembelajaran dan SOP ketika pulang sekolah yang harus dijalankan dengan protokol kesehatan ketat," paparnya.

Seperti diketahui, Banyuwangi merupakan pintu gerbang perlintasan dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui jalur darat dan laut. Jika pasien pertama di Jawa Timur yang terdeteksi positif varian Omicron tersebut berangkat dari Bali ke kampung halamannya melalui jalur laut, dapat dipastikan dia melewati kawasan Kabupaten Banyuwangi.

Dari catatan Dinas Pendidikan Banyuwangi, total SD di wilayah setempat sebanyak 817 sekolah yang tersebar di 25 kecamatan se Banyuwangi. SMP sejumlah 207 sekolah. Sedangkan SMA dan SMK menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Banyuwangi. (iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.