"Saat ini di Jember ada yang terpapar virus Covid dengan gejala sesak napas asal Kecamatan Semboro. Seorang ibu dan tidak kemana-mana, sehari-hari bekerja di sawah ambil rumput dan positif (COVID-19)," kata Bupati Jember Hendy Siswanto saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (6/1/2021).
Selain itu, kata dia, ada 2 warga lainnya yang dinyatakan positif COVID-19, tetapi tidak dirawat di rumah sakit Jember. Mereka dari Kecamatan Tanggul. Saat ini masih menjalani perawatan di Wisma Atlet Jakarta dan di RS Djatiroto, Lumajang.
"Namun (untuk sampel virus) saat ini sedang diperiksa, mudah-mudahan hasilnya tidak ada varian baru (Omicron)," kata Hendy.
Bupati juga mengimbau masyarakat Jember untuk tetap tenang. Tidak perlu panik atau bingung.
"Santai saja, asalkan jaga diri. Karena varian apapun itu, dari diri kita sendiri. Menjadi risiko kita jika tidak menerapkan prokes," ujarnya.
"Maka dari itu proteksi pertama segera vaksin, dan pakai masker," imbuhnya.
Lebih lanjut Hendy menyampaikan, terkait capaian vaksinasi di Jember saat ini Kabupaten Jember berada di level 2.
"Alhamdulillah ini, tapi tetap kita kejar bisa level 1. Sebagai (upaya), kami door to door, tetap kita lakukan meskipun belum maksimal. Tapi lebih mudah mendapatkan daripada menunggu," ujarnya.
Apalagi jumlah penduduk Jember ini, katanya, banyak. Pemkab Jember juga berkirim surat kepada Menteri Kesehatan terkait koreksi target capaian vaksinasi sebanyak 2 kali.
"Bahwa target kita 1,9 juta dari seluruh penduduk Jember langsung. Padahal jumlah penduduk itu kan harus dikurangi jumlah kematian, jumlah orang pindah, atau anak kecil yang belum vaksin saat itu. Itu ketemunya 2,4 juta, kalau dikali 70 persen berarti 1,7 juta," jelasnya.
"Kalau surat kami dipenuhi, kami saat ini sudah 75 - 78 persen. Apalagi kami juga punya stok 200 ribu lebih. Tapi sekarang 64 persen lebih karena perkaliannya 1,9 juta," sambungnya. (iwd/iwd)