Khofifah Sebut Gus Dur Lebih Suka Disebut Sosok Humanis Ketimbang Pluralis

Khofifah Sebut Gus Dur Lebih Suka Disebut Sosok Humanis Ketimbang Pluralis

Faiq Azmi - detikNews
Jumat, 31 Des 2021 18:45 WIB
Hari ini merupakan 12 tahun wafatnya Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, Gus Dur lebih suka disebut sosok yang humanis daripada pluralis.
Gubernur Khofifah dan Gus Dur (foto lama)/Foto: Istimewa
Surabaya - Hari ini merupakan 12 tahun wafatnya Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, Gus Dur lebih suka disebut sosok yang humanis daripada pluralis.

Gus Dur wafat pada 31 Desember 2009. Mengenang 12 tahun wafatnya Gus Dur, Khofifah mengajak masyarakat Indonesia untuk mengadopsi nilai-nilai keteladanan dan pemikiran yang diwariskan Gus Dur.

"Hingga saat ini belum ada yang setara bisa menggantikan sosok Gus Dur. Namun semua pemikirannya, cara bertindaknya, dan cara bersikapnya dapat menjadi referensi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (31/12/2021).

Menurut Khofifah, semasa hidupnya Gus Dur senantiasa menggaungkan nilai-nilai kemanusiaan, pluralisme, inklusivitas, dan toleransi. Nilai-nilai tersebut, kata Khofifah, akan terus relevan dengan situasi dan kondisi di Indonesia yang majemuk dengan keberagaman agama, suku, bangsa, budaya, adat istiadat, dan budaya.

"Termasuk berbagai persoalan dan konflik akibat menguatnya politik identitas, radikalisme, dan berbagai dampak negatif di era disrupsi informasi," imbuhnya.

Ketum PP Muslimat NU tersebut mengaku sangat mengagumi sosok Gus Dur dan juga nilai-nilai yang diwariskannya. Gus Dur, kata Khofifah, bukan sekadar Mantan Presiden Indonesia, melainkan bapak kemanusiaan dunia.

Khofifah menyebut, Gus Dur lebih menyukai disebut sebagai sosok humanis daripada pluralis. Bahkan, sebelum meninggal dunia, Gus Dur meninggalkan wasiat kepada Khofifah sampai tiga kali. Gus Dur meminta batu nisannya ditulis 'The Humanist Died Here' (Di Sini Berbaring Seorang Humanis).

"Wasiat itu baru saya sampaikan saat haul kelima, saat diminta memberikan sambutan testimoni di dekat makam beliau di Tebu Ireng. Saat ini jika ziarah ke makam Gus Dur akan tampak tulisan 'Here rest a Humanist'" pungkasnya. (sun/bdh)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.