Kapolsek Sumobito AKP M Amin mengatakan korban adalah Catur, warga Desa Kampak, Munjungan, Trenggalek. Namun, sehari-hari korban tinggal dengan pamannya, Suwono (53) di Desa Watudakon, Kesamben, Jombang.
Menurut Amin, Catur pergi dari rumah pamannya pada Rabu (29/12). Kepada pamannya, korban pamit main ke rumah temannya. Karena curiga, Suwono pun membuntuti korban.
Sampai di Desa Menturo, Kecamatan Sumobito, Jombang sekitar pukul 17.00 WIB, Catur tiba-tiba menceburkan diri ke Sungai Ngotok. "Korban diajak pulang pamannya tidak mau. Dia menceburkan diri ke sungai, sempat menyeberang, akhirnya tenggelam," kata Amin kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Amin menjelaskan Catur ternyata mempunyai riwayat depresi. Belum lama ini, korban pulang dari menjalani pengobatan alternatif di Mojoagung, Jombang.
"Dua hari kemarin korban selesai dari menjalani perawatan di Mojoagung," ungkap Amin.
Operasi pencarian terhadap Catur pun digelar sejak sekitar pukul 22.00 WIB. Pencarian melibatkan polisi, BPBD Jombang dan para relawan. Pagi tadi, Tim SAR mencari korban menggunakan 2 perahu karet dengan menyusuri Sungai Ngotok.
Hasilnya, Catur ditemukan tewas sekitar 800 meter dari titik tenggelamnya sekitar pukul 11.30 WIB. Tepatnya di Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Jombang.
"Korban ditemukan 800 meter dari lokasi awal korban tenggelam. Korban ditemukan sudah meninggal dunia," jelas Komandan tim SAR BPBD Jombang Mahmud Yunus.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. (iwd/iwd)