Sejoli Bangkalan yang Viral Mesum di Makam Leluhur Jadi Tersangka

Sejoli Bangkalan yang Viral Mesum di Makam Leluhur Jadi Tersangka

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 28 Des 2021 18:27 WIB
Couple in bed holding hands passionately
Foto: Istock
Bangkalan - Video penggerebekan sejoli saat mesum di sebuah makam di Desa Geger, Bangkalan viral. Kedua sejoli telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya, video berdurasi 1 menit 20 detik itu memperlihatkan sejumlah warga mendapati dua sejoli sedang mesum yang disebut di samping pesarean Bujuk Geger (Makam Gunung Geger), Bangkalan. Di mana kompleks makam ini merupakan tempat persemayaman para leluhur desa.

"Hari ini penyidik sudah menetapkan tersangka. Dua-duanya telah ditetapkan tersangka," kata Kasihumas Polres Bangkalan Iptu Sucipto kepada detikcom di Surabaya, Selasa (28/12/2021).

Sucipto menambakan keduanya terjerat pasal 281 ayat 1 KUHPidana yang berbunyi barang siapa dengan sengaja merusak kesusilaan di hadapan umum diancam hukuman 2 tahun sembilan bulan.

Pasangan ini mengaku sebagai pasangan suami istri yang menikah secara siri. Lalu, aksi asusila di makam disebut dilakukan untuk menyembuhkan sang istri.

Pelaku mengatakan istrinya sakit sesak nafas. Lalu, untuk penyembuhannya, pelaku pun memijat istrinya di area makam.

"Untuk motifnya, menurut keterangan pelaku saat diperiksa, mengaku itu karena dia sakit sesak lalu dipijat. Yang perempuan itu istri sirinya dipijat," ungkap Sucipto.

Sebelumnya saat digerebek, pasangan itu baik yang perempuan dan laki-laki segera mengenakan kembali pakaiannya. Yang laki-laki berkali-kali mengucapkan kata maaf dalam bahasa Madura kepada warga yang menggerebeknya.

"Sapporanah," ujar si laki-laki dalam video yang dilihat detikcom di Surabaya, Selasa (28/12/2021).

Warga pun menanyai asal pasangan mesum ini. Sang pria mengaku orang Bangkalan dan terus meminta maaf. Namun, warga tetap memvideokan aksi bejat ini.

"Enjek kule tak apolong so mantan. Oreng dimmah sampean dek? (Tidak, kalian kumpul bukan penganten. Orang mana kamu dik?)," imbuh salah satu warga.

"Oreng tuwah kak mon bender etorok ben nak potoen (Orang dewasa kalau benar salah ditiru sama anak cucunya)," timpal warga lainnya.

Sang pria lalu memohon agar video ini tidak diviralkan. Tetapi, amarah warga tidak bisa dibendung. Warga pun tetap merekam kejadian ini.

"Video, video!! Laaa video, video!," imbuh para warga. (hil/iwd)

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.