Banyak ranting-ranting yang patah dan jatuh ke jalanan juga. Jalanan juga tampak kotor oleh serpihan ranting pohon dan dedaunan. Pohon yang roboh ada di area batu-batu, Kenjeran Larangan, dan Jalan Pantai Lama.
Menurut salah satu warga Kenjeran, Sahrom (64) sebelum hujan sudah terjadi angin kencang. Kemudian pada pukul 14.00 WIB turun hujan lebat disertai angin kencang.
"Angin dulu habis Zuhur, terus jam 2-an hujan deres banget. Biasanya gak gini. Ndak ada geluduk, cuman angin sama hujan," ujar Sahrom kepada detikcom, Senin (27/12/2021).
"Anginnya kuenceng. Hujan anginnya lama satu jam lebih. Pohon-pohon banyak yang roboh," jelas Sahrom.
![]() |
Waktu terjadi angin kencang, warga langsung meminta petugas satgas kelurahan untuk datang dan mengecek lokasi.
"Waktu angin kencang sudah telrpon petugas DKRTH, petugas kelurahan. Anginnya dari laut lari ke sini," ujarnya.
Usai angin kencang, petugas DKRTH yang datang segera membersihkan jalanan dari batang dan ranting pohon. Petugas memotong dan menyingkirkan pohon tumbang agar tak menutupi jalan.
Sementara itu, 8 atap rumah warga terbang tersapu angin kencang. Memang tidak ada korban jiwa, tetapi ada yang kejatuhan atap pada bagian kepala dan telah diperiksakan ke puskesmas.
"Total 8 rumah warga, 4 paling parah. Tidak ada korban jiwa. Tapi banyak warga kaget. Angin kencang disertai hujan lebat," ujar Kasatgas Kelurahan Kenjeran, Kasianto.
8 Rumah yang terdampak ada di dua gang, yakni Kejawen Lor gang 1 dan 1A. Ia juga sudah melaporkan kejadian dan kerusakan dari rumah warga ke pimpinannya.
"Sudah disampaikan ke pimpinan kalau ada pohon tumbang dan kerusakan rumah warga. Waktu pohon tumbang juga saya langsung kesini, dan petugas membersihkan," ujarnya.
Saini (82) warga Kejawan Lor Gang 1A mengatakan atap rumahnya rusak saat terjadi angin kencang. Bahkan anaknya harus berobat ke puskesmas karena kepalanya terkena runtuhan asbes.
"Roboh kena angin, ajur. Bocor. Anak saya kena asbesnya di kepala, catu (luka) kena asbes. Alhamdulillah selamet," kata Saini.
Malam ini, Saini memilih untuk mengungsi ke rumah saudara. Ia takut jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang lagi.
"Takut kalau ada hujan sama angin lagi. Malam ini ngungsi dulu, takut kalau ada angin lagi, ini bocor semua," pungkasnya. (iwd/iwd)