.webp)
Budi mengatakan pintu penerbangan internasional diprioritaskan untuk kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI dari luar negeri. Sedangkan hingga kini, kepulangan PMI hanya bisa melewati Bandara Soerkarno-Hatta, Kota Tangerang dan Bandara Sam Ratulangi, Kota Manado.
"Hari ini kami ditugaskan untuk melakukan asesmen terhadap kesiapan Surabaya untuk menerima kedatangan PMI yang dari luar negeri," ujar Budi di Hotel Asrama Haji Surabaya, Minggu (26/12/2021).
 Menteri Perhubungan di Bandara Juanda (Foto: Dok. Humas Bandara Juanda) |
Budi mengatakan dibukanya pintu penerbangan internasional Juanda ini penting. Karena, 30 persen PMI didominasi warga Jatim, Jawa Tengah (Jateng), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Nantinya, para PMI ini bisa pulang lewat Juanda. Sehingga tidak terlalu jauh jika harus melalui Soetta atau Sam Ratulangi.
"30 persen PMI dari Jatim, Jateng, dan NTB yang mungkin lebih prefer menggunakan Juanda, selain Jakarta. Karena tiap hari sudah menerima lebih dari 30 ribu penumpang, dan PMI yang ke Jakarta 1.500 (orang tiap harinya)," imbuh Budi.
Dalam kesempatan ini, Budi ditemani Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kemenkes Kalsum Komaryani, Pangdam V/Brawijaya Nurcahyanto, hingga Kapolda Jawa Timur Nico Afinta. (hil/iwd)
