Seperti yang disampaikan Komandan Satgas Tanggap Darurat Gunung Semeru Letkol Inf Andi A Wibowo di pendopo Kecamatan Pasirian, usai melakukan rapat dengan sejumlah pihak.
Selanjutnya, Pemkab Lumajang melakukan masa transisi selama 90 hari sejak tanggal 25 Desember 2021, sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lumajang.
Baca juga: Gunung Semeru Masih Berstatus Siaga |
"Status tanggap darurat bencana Semeru berakhir Hari Jumat, 24 Desember 2021. Selanjutnya yakni masa transisi selama 90 hari," ujar Andi kepada detikcom.
Pada masa transisi ini, kata Andi, pemerintah akan memfokuskan pada percepatan pembangunan hunian sementara bagi korban erupsi Gunung Semeru, pembangunan jembatan gantung Lumajang-Malang. Serta pembuatan sudetan aliran lahar Gunung Semeru.
Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus level 3 atau siaga. Secara visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih.
Seperti dalam data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru periode 25 Desember 2021 pukul 00.00-06.00 WIB. Asap kawah dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah.
Gunung Semeru mengalami guguran 4 kali, embusan satu kali, vulkanik dalam satu kali, tektonik jauh satu kali dan tektonik lokal satu kali.
Simak juga video 'Masa Tanggap Darurat Bencana Semeru Berakhir 24 Desember':
(sun/bdh)