Kandang dan pohon natal itu diletakkan di samping kiri dan kanan altar Gereja Maria Ratu Damai. Pembangunan dilakukan sejak seminggu ini. Bungkusan beras, minyak, mie instan, kecap, susu hingga kopi itu disusun sedemikian rupa. Adalagi beberapa kemasan kecil menjadi pelengkap ornamen pohon natal.
"Tahun ini untuk ornamen natal berupa kandang dan pohon dibuat dari sembako. Total sekitar 1000 kemasan yang kita susun untuk membuat kandang dan pohon natal," ujar Arnoldus Yansen, Ketua Dewan Paroki Gereja Maria Ratu Damai kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).
![]() |
Sebelumnya, ornamen natal dibuat dari plastik. Namun tahun ini, karena masa pandemi COVID-19 masih berlangsung, pihak panitia natal membuat ornamen natal yang bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Jika biasanya ornamen dibuat dari bahan bahan plastik, tahun ini hampir 80 persen dibuat dari sembako. Ini dikarenakan agar tidak mubazir dan menumpuk di gudang. Sekaligus mengurangi penggunaan plastik dan barang sekali pakai," jelasnya.
"Jadi nanti ini kita bagi ke masyarakat kurang mampu. Pandemi COVID-19 cukup membuat masyarakat terpukul," tambahnya.
Pembagian akan merata di sekitar lokasi gereja. Mulai dari tukang becak, penyapu jalan hingga masyarakat kurang mampu lainnya.
Sementara pembuatan kandang dan pohon natal ini, kata Yansen, merupakan swadaya umat Katolik gereja setempat.
"Pembuatan sekitar 2 sampai 3 hari, kini tinggal finishing," pungkasnya. (iwd/iwd)