Apel gelar pasukan dimulai pukul 08.00 WIB di lapangan Mapolres Blitar di Talun. Sebanyak 200 personel Polri dan 356 personel instansi samping disiapkan. Seperti dari TNI, satpol pp, dishub, dinkes, pramuka dan pecalang dari komunitas pemuda Hindu. Hadir dalam apel gelar pasukan kali ini, diantaranya Bupati Blitar Rini Syarifah,
Kasdim 0808, Kepala BNNK Blitar, serta perwakilan PN dan Kejari Blitar.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan apel gelar pasukan Lilin Semeru 2021 ini merupakam sinergitas semua jajaran untuk memberikan keamanan dan kenyamanan selama libur Nataru 2021.
"Kita harus sinergi, sama-sama mengamankan selama libur Nataru. Semua yang diinstruksikan Kapolri akan kita jalankan sama-sama agar warga Kabupaten Blitar aman dan nyaman selama Nataru. Pengamanan Ini tidak boleh di anggap remeh atau underestimate sehingga kita kurang waspada. Jangan sampai perayaaan Natal dan pergantian tahun baru menimbulkan klaster baru penyebaran COVID- 19," kata Rini, Kamis (23/12/2021).
Usai apel gelar pasukan, kegiatan dilanjutkan dengan pemusnahan barang bukti sitaan berupa miras dan knalpot brong. Sebanyak 1.780 botol arak, 116 botol anggur merah dan 496 botol miras berbagai merek digilas alat berat.
Selain itu ada juga 30 knalpot brong yang rencananya akan dibuat karya seni instalasi. Karya seni ini, sebagai monumen pengingat dampak negatif knalpot brong bagi warga dan pemakai jalan.
Giat kemudian diteruskan memantau persiapan pengamanan Nataru di beberapa tempat ibadah umat Nasrani dan lokasi wisata di wilayah hukum Polres Blitar. Lokasi yang dituju yakni, Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Wlingi, Gereja Katolik St. Petrus-Paulus Wlingi dan Gereja Katolik Maria Fatima Garum. Sedangkan lokasi wisata, tim gabungan yang dipimpin Kapolres Blitar, AKBP Adhitya Panji Anom menuju ke tempat wisata Blitar Park di Garum.
"Sesuai SOP di Inmendagri, karena Kabupaten Blitar masuk level 2 PPKM, maka kegiatan ibadah perayaan Natal kami batasi 50 persen kapasitas masing-masing gereja. Jemaat yang lain bisa melaksanakan ibadah secara hybrid. Untuk jemaat lansia dan ibu hamil serta jemaat yang baru datang dari luar kota, kami imbau ibadah di rumah saja. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pengurus gereja agar menyiapkan sarpras prokes COVID-19. Termasuk juga barcode PeduliLindungi," papar kapolres.
Selain itu, selama pengamanan Nataru, lanjut Adhitya, pihaknya juga akan menutup lokasi tempat berkumpulnya warga. Seperti alun-alun Pemkab Blitar di Kanogoro dan RTH Kanigoro serta Wlingi. Skema pengalihan arus lalu lintas juga sedang digodok, agar kawasan itu benar-benar bersih dari potensi kerumunan warga.
"Sedangkan untuk lokasi wisata, ini sedang kami koordinasikan juga dengan pihak desa dan instansi terkait. Kalau aturannya, kita batasi 50 persen kapasitas lokasi wisata. Namun jika kondisinya tak memungkinkan kita amankan, kami akan tutup paksa," pungkasnya. (iwd/iwd)