Mas Dhito juga menyempatkan diri mengunjungi satu per satu stand UMKM. Tak hanya berinteraksi dengan para pelaku UMKM, Mas Dhito juga membeli produk-produk tersebut.
Namun, saat mengunjungi stan UMKM produk anak Sekolah Luar Biasa (SLB), Mas Dhito turut mencoba membuat kerajinan vas bunga. Vas ini berbahan serabut kelapa. Mas Dhito duduk di samping dua anak penyandang disabilitas, sembari memasukkan serabut kelapa dalam cetakan.
"Coba ya, saya coba (ikut membuat)," kata Mas Dhito di hadapan anak-anak SLB yang membuat vas bunga, Kamis (23/12/2021).
Tak hanya mencoba, Mas Dhito juga membeli produk para siswa SLB. Hal ini mendapat respons positif dari dua penyandang tuna wicara. Keduanya pun mengucapkan terima kasih.
"Terimakasih Mas Dhito," kata kedua anak itu dengan bahasa isyarat.
Sebelum meninggalkan stan, Mas Dhito sempat mengajak anak-anak SLB berfoto bersama. Mereka terlihat senang bisa berfoto dengan orang nomor satu di Kabupaten Kediri yang mengapresiasi produk buatannya.
Keterlibatan anak-anak SLB dalam pameran produk di acara launcing Gerai Rumah Inkubasi UMKM itu bukan kali pertama. Sebelumnya, dalam acara launching di Kecamatan Papar, juga diikuti UMKM penyandang disabilitas termasuk anak SLB.
"Dua kali kunjungan saya, bahwa keterlibatan teman-teman SLB ternyata cukup signifikan. Tidak menutup kemungkinan UMKM kita nanti dibantu dari teman disabilitas," ungkap Mas Dhito.
Perhatian Mas Dhito ini menjadi motivasi bagi penyandang disabilitas, termasuk murid SLB. Kegiatan pameran ini dinilai sangat membantu menunjukkan produk mereka pada publik.
Sementara, tenaga pendidik yang mendampingi anak-anak SLB dalam acara pameran, Slamet Hariyono, mengaku bangga dan senang atas support Mas Dhito. Para tenaga pendidik berharap, anak-anak penyandang disabilitas dapat termotivasi dan ke depan bisa memiliki lapangan pekerjaan sendiri.
"Beliau (Mas Dhito) sangat mendukung UMKM dari SLB, itu menjadi motivasi bagi kami untuk ikut memamerkan produk anak SLB," pungkas Slamet.
(iwd/iwd)