Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf meninjau Batik Mahkota, Batik Toeli Laweyan, dan mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Alamanda di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Langkah ini mendorong difabel untuk terus berkarya.
Dalam kunjungan kerja yang dilaksanakan hari ini, Fatma menyampaikan apresiasi dan menilai semangat para pembatik tuli yang ada di Laweyan menjadi bukti bahwa mereka seharusnya dilihat dari kemampuan dan karya yang membanggakan, bukan dari keterbatasannya.
"Terima kasih sudah membina dan memberi kesempatan teman tuli bekerja disini, bahkan sudah ada yang bertahun-tahun, semoga mereka bisa hidup lebih sejahtera dan terus bisa berkarya dengan semua potensi yang ada," ujar Fatma dalam keterangan tertulis, Minggu, (26/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah suasana hangat Kampung Batik Laweyan, Fatma menyaksikan langsung pergerakan canting dan aroma lilin dari para pembatik tuli yang dengan tekun menorehkan motif di atas kain.
Salah satu pemilik Batik Mahkota Laweyan, Yuliani menekankan pentingnya melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.
Dia mengungkapkan, meskipun diselimuti oleh dinding keterbatasan, para pembatik disabilitas tentu ingin dikenal sebagai seorang tuli yang bangga dengan kemampuan dan potensi diri mereka sendiri.
Kunjungan berikutnya, Fatma bersama jajaran DWP bertemu dengan barisan pengurus Kadin Kota Surakarta untuk bersinergi terkait komitmen dengan UMKM disabilitas se-Solo Raya. Hal ini bertujuan mengangkat berbagai produk hasil karya penyandang disabilitas sehingga mampu memajukan perekonomian mereka dan menuju kemandirian.
"Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa mereka memiliki potensi besar yang layak mendapatkan ruang, kesempatan, dan apresiasi. Produk yang dihasilkan tidak bisa dipandang sebelah mata, yang ada disini semuanya bagus, harganya pun tidak mahal, semoga teman-teman tetap semangat dan konsisten berkarya, nanti kami bantu pemasarannya," ujar Fatma.
Dalam kesempatan ini, Ketua Kadin Surakarta Feri Septha Indrianto menegaskan akan mendukung penuh dari sisi dunia usaha dalam mengkurasi produk-produk karya disabilitas untuk meningkatkan nilai produk di pasar.
Ia menekankan aglomerasi sebagai faktor penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal karya disabilitas.
Salah satu contohnya melalui program Solo Raya Great Sale, dalam program ini, produk-produk disabilitas diberi ruang khusus selama satu bulan penuh di berbagai destinasi wisata, hotel, hingga pusat perbelanjaan.
Di kesempatan itu, Fatma juga memborong produk yang ditampilkan untuk bantu memasarkan produk para perajin disabilitas sampai ke Jakarta.
Masih di kesempatan yang sama, Fatma bersama Rotary Club Solo Area juga mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Alamanda di Surakarta.
"Ya, ini kunjungan marathon. Kemarin saya ke Jogja bersama teman-teman, hari ini ke Solo. Salah satunya untuk menyiapkan Hari Disabilitas Internasional 2025. Saya ingin menampilkan karya anak-anak istimewa kita dari seluruh Indonesia, tentu yang kualitasnya bagus. Nanti akan dibantu promosi dan penjualannya supaya masyarakat tahu bahwa anak-anak kita ini luar biasa, banyak potensi di SLB Alamanda, karena salah satu putra kita mas Fatsun Raaid Wicaksono sukses membuat buku atau karya tulis berikut gambar yang lucu-lucu untuk menunjukkan kegiatan sehari-harinya," ujar Fatma.
"Bahkan beberapa karya anak-anak sudah diaplikasikan di media lain seperti kaos, tas, hingga lukisan yang dipigura. Itu semua harus disampaikan ke masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, President Rotary Club of Solo Raya KGPH Dipokusumo menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membangun kepercayaan diri penyandang disabilitas.
"Karya para siswa SLB bukan sekadar ekspresi seni, tapi juga bukti bahwa mereka mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat. Pada acara nasional nanti, mereka bisa menunjukkan kemampuan mereka agar publik makin menghargai karya disabilitas," tutur Dipokusumo.
Dengan demikian, kunjungan kerja ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas sosial dalam mendukung karya penyandang disabilitas.
Tonton juga Video: Keren! DANA Jadi Pahlawan UMKM Wanita & Disabilitas, Sabet Penghargaan Ekonomi Hijau!











































