Seperti yang disampaikan salah seorang warga, Najmudin. Menurutnya kecuali, korban erupsi Semeru diuntungkan dengan adanya syuting tersebut.
"Menurut saya produksi film di lokasi bencana kurang etis, karena ini tempat pengungsian. Dan tempat bencana ketika dikomersilkan kan kurang bagus," ujar Najmudin kepada detikcom, Rabu (22/12/2021).
"Kecuali produksi film ada imfact kepada pengungsi. Seperti hasil dari produksi film untuk pembuatan hunian sementara atau rumah warga terdampak (erupsi Semeru)," imbuhnya.
Itu merupakan syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM). Di lokasi terdampak erupsi Semeru, syuting berlangsung mulai Selasa (21/12). Yakni di posko pengungsian yang berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa slide posting-an yang beredar, ada ajakan untuk memboikot syuting sinetron yang dibintangi oleh Chris Laurent dan Alisia Rininta tersebut. Unggahan itu juga menampilkan adegan syuting yang dilakukan di depan umum dan disaksikan oleh warga.
Terpaksa Menikahi Tuan Muda merupakan sinetron garapan Verona Pictures yang tayang perdana pada 9 Agustus lalu. Sinetron itu berkisah tentang Kinanti (Alisia Rininta) yang dipaksa untuk menikahi Abhimana (Christ Laurent) untuk menggantikan adiknya, Sarah, demi membayarkan hutang keluarga usai terjadinya kecelakaan di proyek milik sang ayah.
Sementara erupsi besar Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12). Hingga saat ini, ada puluhan korban yang ditemukan tewas, dan ada beberapa yang masih dilakukan pencarian. (sun/bdh)