Lelang bakal digelar di Gedung Juang 45, Rabu (22/12/2021). Lelang rencananya akan diikuti oleh kolektor, pecinta seni lukis, tokoh masyarakat, BUMN, Perbankan dan pengusaha di Banyuwangi.
"Kita gelar lelang lukisan ikonik. Nanti hasilnya sebagian akan kami berikan kepada seniman dan korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang," ujar Imam Maskun, Ketua pelaksana Pameran Spektakuler ArtOs Kembang Langit kepada detikcom, Selasa (21/12/2021).
Rencananya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas bakal memimpin langsung lelang lukisan ikonik. Imam tidak menjelaskan lukisan mana yang akan di lelang.
"Ini rahasia dari kami panitia dan Pemkab Banyuwangi. Selain itu juga ada doa bersama para veteran. Karena lokasi pameran kami ini adalah tempat bersejarah bagi para veteran," tambahnya.
Tak hanya itu, selain lelang juga bakal digelar gebyar diskon lukisan. Ditambah lagi adanya kegiatan on the spot lukisan yang akan dijual dengan harga yang terjangkau.
Saat ini, transaksi penjualan lukisan spektakuler ArtOs Kembang Langit cukup membuat seniman Banyuwangi gembira. Berbagai lukisan laku dijual untuk meningkatkan perekonomian perupa Banyuwangi.
"Sudah mencapai miliar. Tentu ini akan meningkatkan perekonomian perupa Banyuwangi karena pandemi ini meteka tidak bisa menjual lukisan mereka," tambahnya.
Tentunya penjualan lukisan ini tak hanya berhenti saat pameran digelar. Namun juga bisa dipastikan kolektor dan pencinta seni bakal menghubungi sendiri pemilik lukisan untuk membeli lukisan yang dipamerkan.
"Kadang seniman itu lebih senang jika didatangi sendiri dan ketemu langsung. Mereka akan tanya filosofi lukisan baru nantinya langsung bayar," tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi Made Cahyana Negara juga turut serta memboyong lukisan di pameran lukisan spektakuler ArtOs Kembang Langit. Lukisan dua pemudi Bali milik Yono S diboyong oleh politikus PDI Perjuangan ini. Menurutnya, pameran ArtOs Kembang Langit ini menjadi hal ajang pembuktian perupa Banyuwangi ketika pandemi COVID-19 ini, mereka bisa hidup dengan lukisan mereka.
"Saya suka lukisan ini. Terlihat bagus. Tentu ini menjadi pembuktian, bahwa kegiatan pameran ini bisa meningkatkan taraf hidup perupa. Karena pandemi kita rasakan juga. Perupa tidak bisa menjual karya seni karena pandemi COVID-19," pungkasnya.
Terpisah, Banyuwangi Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, ArtOs Kembang Langit merupakan pameran yang sukses. Dia lantas menukik pidato pemilik museum OHD sekaligus kolektor ribuan lukisan Oei Hong Djien saat menyampaikan pidato kebudayaan dalam pembukaan ArtOs Kembang Langit.
"Pak OHD dalam pidato kebudayaannya menyampaikan, ukuran sukses ada tiga, pembukaannya, pelukisnya, dan nilai transaksinya. Menurut saya, ArtOs Kembang Langit ini sukses karena pembukaannya yang meriah. Pelukisnya juga tidak hanya berasal dari Banyuwangi, tetapi juga dari kita lain seperti Surabaya, Bali, Jakarta, Jogjakarta, bahkan Papua," kata dia. (iwd/iwd)