Agrowisata di Pasuruan Tutup Dampak PPKM, 100 Karyawan Dirumahkan

Agrowisata di Pasuruan Tutup Dampak PPKM, 100 Karyawan Dirumahkan

Muhajir Arifin - detikNews
Senin, 20 Des 2021 17:27 WIB
Agrowisata Bhakti Alam di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan
Agrowisata Bhakti Alam di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)
Pasuruan - Agrowisata Bhakti Alam di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, tutup terdampak pendemi COVID-19. Sebanyak 100 karyawan salah satu objek wisata andalan Pasuruan ini dirumahkan.

"Wisata Bakti Alam sudah tidak buka lagi. Fokus ke perkebunannya," kata mantan staf Agrowisata Bhakti Alam, Ahmad Dedi, Senin (20/12/2021).

Dedi menjelaskan Bhakti Alam bergerak di bidang perkebunan dan agrowisata. Agrowisata mencoba bertahan selama setahun lebih pandemi COVID-19. Namun kebijakan buka-tutup akibat penerapan PPKM membuat objek wisata yang sudah menjadi ikon kawasan Tutur ini kedodoran.

"Buka-tutup saat PPKM itu yang sangat memberatkan. Untuk membuka lagi agrowisata yang sebelumnya tutup itu kan butuh persiapan dan juga anggaran. Saat sudah buka, belum banyak wisatawan yang datang, kebijakannya harus tutup lagi," terang Dedi.

Menurut Dedi, Agrowisata Bakti Alam terakhir buka pada Juni 2021. Setelah ada kebijakan tutup lagi karena PPKM, pemilik memutuskan menutup permanen.

"Ya agrowisata kan menjual hasil perkebunan, durian dan melon. Kalau buka-tutup, wisatawan sepi, ya gimana," jelasnya.

Pada September 2021, tempat ini termasuk 20 tempat wisata di Pulau Jawa yang diizinkan menggelar uji coba buka. Namun pemilik memutuskan tetap menutup agrowisata dan fokus ke perkebunan.

Akibatnya, sebanyak 100 karyawan wisata dirumahkan. "100 karyawan dirumahnya. Ya memang harus diterima, bagaimana lagi situasinya seperti itu," pangkas Dedi. (fat/fat)