Di hari pertama, vaksinasi dilakukan di SDN Gentong, Gadingrejo, dan diikuti 360 siswa. Pihak sekolah menghadirkan badut untuk menghibur anak anak. Tujuannya agar anak-anak tenang dan santai sebelum disuntik.
Ratusan anak antre di kursi yang disediakan dengan jarak aman 1 meter. Sebelum disuntik mereka diperiksa kesehatan yang merupakan skrining standar sebelum diberikan vaksin. Para badut beraksi menghibur anak-anak. Mereka menari, berjalan mengelilingi area.
Berbagai ekspresi ditunjukkan anak-anak saat divaksin. Ada anak yang santai dan tenang saat disuntik, ada yang memejamkan mata dan meringis bahkan salah seorang anak menangis ketakutan.
Para badut tampak sigap menghampiri anak-anak yang ketakutan dan yang menangis. Sambil dihibur badut, tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin hingga anak-anak itu tak sadar sudah vaksin.
"Saya nggak takut. Sudah dikasih tahu mama kalau nggak sakit," kata Aditya Ainurrachman, siswa kelas 2 usai vaksin, Jumat (17/12/2021).
![]() |
Hal berbeda dikatakan Arin, siswa kelas 3, yang mengaku sempat takut sebelum divaksin. Namun saat didampingi guru dan dihibur badut, akhirnya ia disuntik. "Nggak sakit ternyata," jelasnya.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang memantau dan ikut menghibur anak-anak, menyatakan Kota Pasuruan sudah bisa menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun karena vaksinasi warga umum dan lansia jauh melampaui target.
"Start kita mulai di SD Gentong, selanjutnya akan dilakukan di sekolah lain. Orang tua nggak perlu khawatir karena aman," kata dia.
Stok vaksin Sinovac untuk semua sasaran tersedia. Vaksinasi diharapkan selesai dalam sebulan dan dilanjutkan dosis kedua.
Sosialisasi kepada wali murid terus dilakukan agar tak khawatir saat anaknya divaksin. Selain mencegah penularan, vaksinasi anak diharapkan bisa meningkatkan kapasitas belajar tatap muka. (fat/fat)